Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Juventus KO di UCL, Satu Hal Ini Tegaskan Ronaldo Tak Patut Disalahkan

Kompas.com - 12/03/2021, 18:20 WIB
Celvin Moniaga Sipahutar,
Firzie A. Idris

Tim Redaksi

Sumber Sky Sports

KOMPAS.com - Terdapat satu hal penting yang membuat Cristiano Ronaldo tak patut disalahkan sepenuhnya saat Juventus tersingkir di Liga Champions 2020-2021.

Langkah Juventus dipastikan terhenti di tangan FC Porto pada babak 16 besar Liga Champions.

Bianconeri tersingkir setelah kalah agresivitas gol tandang dalam pertandingan dua leg yang berakhir 4-4 secara agregat.

Cristiano Ronaldo menjadi sorotan utama saat Juventus disingkirkan oleh sang raksasa Portugal.

Baca juga: Juventus Gugur di Liga Champions, Cristiano Ronaldo dkk Kecewa Berat

Sebab, CR7  dituding sebagai salah satu penyebab timnya gagal di Liga Champions pada laga tersebut.

Juventus tengah unggul 2-1 atas Porto (agg 3-3) hingga lima menit akhir babak kedua perpanjangan waktu.

Pada momen itu, terdapat insiden di mana Dragoes, julukan Porto, mendapat hadiah tendangan bebas dari posisi cukup jauh di luar kotak penalti Juventus.

Gelandang Porto, Sergio Oliveira, kemudian maju sebagai eksekutor dan berhasil mencetak gol keduanya pada laga tersebut langsung dari tembakan bebas.

Baca juga: Masa Depan Cristiano Ronaldo Usai Juventus Gugur di Liga Champions

Berdasarkan tayangan ulang, Terlihat bahwa organisasi pagar betis begitu amburadul sehingga bola mendatar dan melewati pagar hidup begitu saja.

Kiper Wojciech Szczesny juga gagal menghalau si kulit bundar walau tangannya sempat mengenai bola di garis gawang.

Cristiano Ronaldo, Juan Cuadrado, Alvaro Morata, dan Adrien Rabiot adalah pemain yang bertugas sebagai pagar betis.

Saat bola sepakan Sergio datang, mereka semua membalikkan badan dan wajah seolah takut terkena bola.

Baca juga: Eks Presiden Juventus Sebut Pembelian Cristiano Ronaldo adalah Sebuah Kesalahan

CR7 menjadi pemain paling disorot karena dia adalah orang pertama yang dihampiri bola.

Seusai bola ditendang keras oleh Sergio, si kulit bundar pun meluncur mulus melewati sela-sela kaki Ronaldo sebelum gol terjadi.

Kendati Bianconeri sempat menciptakan satu gol lagi melalui Adrien Rabiot (117'), hal itu belum mampu menyelamatkan Juve.

Ronaldo pun banyak mendapat dikritik dari berbagai pihak termasuk para legenda Bianconeri dan pengamat Juventus.

Baca juga: Del Piero: Juventus Dikhianati oleh Cristiano Ronaldo

Pelatih senior Italia, Luigi Cagni, menjadi salah satu pihak yang mengkritik Ronaldo.

Akan tetapi, dia tak sepenuhnya menyalahkan mantan pemain Real Madrid dan Manchester United itu.

Sebab, para pemain Juventus lain juga terlihat tidak kompeten dalam melakukan organisasi saat membentuk pagar betis.

"Kita selalu berbicara tentang taktik permainan, tapi tak pernah membahas bagaimana pagar betis dibuat," kata Luigi Cagni dikutip Sky Sports Italia.

"Ronaldo? Dia tak tahu cara membentuk pagar betis sebab dia seharusnya tak berada di sana," tambah Cagni.

Baca juga: Juventus Siap Lepas Cristiano Ronaldo, Harga Jual Sudah Ditetapkan

Cagni kemudian menyebut bahwa kiper Juventus, Wojciech Szczesny, juga layak dilabeli sebagai kambing hitam.

"Apakah Szczesny bertanggung jawab? Ya. Ini berarti mereka tak pernah latihan membentuk pagar betis," tuturnya menjelaskan.

"Jika tim berlatih, mereka tak akan memasang orang yang seharusnya tak ada di sana,” ujar Cagni yang pernah menukangi Empoli dan Sampdoria.

Sekarang, nasi telah menjadi bubur. Kesalahan mendasar itu pun membuat Juventus gugur di Liga Champions.

Saat ini Bianconeri hanya menyisakan Serie A dan Coppa Italia sebagai kompetisi yang bisa dimenangkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Sky Sports
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nagelsmann Perpanjang Kontrak Bersama Jerman hingga Piala Dunia 2026

Nagelsmann Perpanjang Kontrak Bersama Jerman hingga Piala Dunia 2026

Internasional
IBL 2024, Kesuksesan Prawira Bandung Lakukan Revans Atasi Bali United

IBL 2024, Kesuksesan Prawira Bandung Lakukan Revans Atasi Bali United

Sports
Man City vs Chelsea: Haaland Diragukan untuk Tampil di Semi Final

Man City vs Chelsea: Haaland Diragukan untuk Tampil di Semi Final

Liga Inggris
Hasil dan Klasemen Liga Italia: Lazio Berjaya, Juventus Seri, Inter Masih di Puncak

Hasil dan Klasemen Liga Italia: Lazio Berjaya, Juventus Seri, Inter Masih di Puncak

Liga Italia
Hasil Cagliari vs Juventus 2-2: Nyonya Tua Kebobolan Dua Gol dari Penalti

Hasil Cagliari vs Juventus 2-2: Nyonya Tua Kebobolan Dua Gol dari Penalti

Liga Italia
MU Umumkan Kedatangan Jason Wilcox, Kejar Standar Performa Tertinggi

MU Umumkan Kedatangan Jason Wilcox, Kejar Standar Performa Tertinggi

Liga Inggris
Timnas U23 Jepang dan Arab Saudi Lolos ke Babak Knockout

Timnas U23 Jepang dan Arab Saudi Lolos ke Babak Knockout

Internasional
Klub Liga Belanda Vitesse Diganjar Pengurangan 18 Poin, Degradasi Pertama Setelah 35 Tahun

Klub Liga Belanda Vitesse Diganjar Pengurangan 18 Poin, Degradasi Pertama Setelah 35 Tahun

Liga Lain
Jadwal Semifinal Piala FA: Man City Vs Chelsea, Coventry Vs Man United

Jadwal Semifinal Piala FA: Man City Vs Chelsea, Coventry Vs Man United

Sports
Persib Vs Persebaya, Munster Bicara Tantangan Finis di Posisi Terbaik

Persib Vs Persebaya, Munster Bicara Tantangan Finis di Posisi Terbaik

Liga Indonesia
Kata Pelatih Yordania Soal Timnas U23 Indonesia

Kata Pelatih Yordania Soal Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
LPDUK Kemenpora Ungkap Alasan Boyong Red Sparks ke Indonesia

LPDUK Kemenpora Ungkap Alasan Boyong Red Sparks ke Indonesia

Sports
Red Sparks Vs Indonesia All Star, Asa Lahirkan Penerus Megawati

Red Sparks Vs Indonesia All Star, Asa Lahirkan Penerus Megawati

Sports
Alasan Persik Layangkan Laporan ke Satgas Antimafia Bola

Alasan Persik Layangkan Laporan ke Satgas Antimafia Bola

Liga Indonesia
Permintaan Maaf Mourinho yang Terkuak oleh Kisah Schweinsteiger

Permintaan Maaf Mourinho yang Terkuak oleh Kisah Schweinsteiger

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com