Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Juventus Tak Pernah Latihan Membentuk Pagar Betis…”

Kompas.com - 12/03/2021, 13:40 WIB
Sem Bagaskara

Penulis

KOMPAS.com - Organisasi pagar betis yang amburadul dianggap menjadi salah satu penyebab utama kegagalan Juventus di fase 16 besar Liga Champions 2020-2021.

Gara-gara pagar betis yang berantakan, Juventus harus rela disingkirkan FC Porto di babak 16 besar Liga Champions 2020-2021.

Juventus kalah agresivitas gol tandang meski agregat berujung sama kuat 4-4.

Usai kalah 1-2 pada leg pertama di markas Porto, Juventus membalas via kemenangan 3-2 dalam bentrokan kedua di Stadion Allianz, Rabu (10/3/2021) dini hari WIB.

Banyak pengamat menyebut kegagalan Juventus menapak ke perempat final bisa dihindari andai mereka lebih jeli dalam membentuk pagar betis.

Gol balasan Porto dari tendangan bebas Sergio Oliveira pada babak tambahan waktu yang mengubah skor menjadi 2-2, dimungkinkan oleh organisasi pagar betis Juventus yang amburadul.

Cristiano Ronaldo menjadi bagian dari pagar betis bobrok Juventus bersama Juan Cuadrado, Alvaro Morata, dan Adrien Rabiot.

Baca juga: Saat Ronaldo Dihujani Kritik, Sergio Ramos Muncul dengan Pembelaan

Sang megabintang Juventus asal Portugal itu memilih memalingkan muka dari bola tanpa menyadari arah yang dibidik Sergio Oliveira.

Si kulit bundar pun meluncur mulus melewati sela-sela kaki Ronaldo, sebelum bersarang nyaman di gawang Juventus.

“Anda memilih pemain untuk membentuk pagar betis dan mereka tak boleh berisi orang yang takut terkena bola,” ujar pelatih legendaris Italia, Fabio Capello.

Kritik lanjutan buat Juventus datang dari pelatih senior Italia lain, Luigi Cagni (70 tahun).

“Kita selalu berbicara tentang taktik permainan, tapi tak pernah membahas bagaimana pagar betis dibuat,” kata Luigi Cagni.

“Ronaldo? Dia tak tahu cara membentuk pagar betis sebab dia seharusnya tak berada di sana,” kata Cagni menambahkan.

Cagni kemudian menyebut bahwa kiper Juventus, Wojciech Szczesny, juga layak dilabeli sebagai kambing hitam.

“Apakah Szczesny bertanggung jawab? Ya. Ini berarti mereka tak pernah latihan membentuk pagar betis. Jika tim berlatih, mereka tak akan memasang orang yang seharusnya tak ada di sana,” ujar Cagni yang pernah menukangi Empoli dan Sampdoria.

Situasi bola mati tampak menjadi salah satu titik lemah Juventus musim ini.

Baca juga: Eks Kapten Milan Bahas Ronaldo, Sebut soal Proyek Gagal dan Prestise

Tak cuma dalam situasi bertahan, Juventus juga terus disorot lantaran kurang cakap memanfaatkan bola mati untuk mengais gol.

“Gol dari bola mati penting. Hal itu sering menentukan hasil akhir saat berhadapan dengan tim yang bertahan dengan dalam,” kata pelatih Juventus, Andrea Pirlo, yang ironisnya adalah seorang jagoan tendangan bebas kala masih aktif merumput.

Sampai sekarang, Juventus belum sekali pun bikin gol dari situasi tendangan bebas langsung.

Khusus Ronaldo, ia terakhir kali mencetak gol via tendangan bebas langsung pada delapan bulan silam, tepatnya saat Juventus melibas sang tetangga, Torino, dengan skor 4-1.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Link Live Streaming Persib Bandung vs Bhayangkara, Kickoff 20.30 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Bhayangkara, Kickoff 20.30 WIB

Liga Indonesia
Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Liga Indonesia
AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

Liga Italia
Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Liga Indonesia
Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Bundesliga
5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

Bundesliga
Persik Vs Persikabo, Jeam Kelly Sroyer Ingin Beri Persembahan Terakhir

Persik Vs Persikabo, Jeam Kelly Sroyer Ingin Beri Persembahan Terakhir

Liga Indonesia
Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bundesliga
Amunisi Muda Barca, Marc Guiu: Xavi Sangat Penting bagi Barcelona

Amunisi Muda Barca, Marc Guiu: Xavi Sangat Penting bagi Barcelona

Liga Spanyol
Lorenzo Nilai Bagnaia Lakukan Kesalahan Saat Insiden dengan Marquez

Lorenzo Nilai Bagnaia Lakukan Kesalahan Saat Insiden dengan Marquez

Motogp
Prediksi Persib Vs Bhayangkara FC, Maung Pincang Tanpa 6 Pemain Utama

Prediksi Persib Vs Bhayangkara FC, Maung Pincang Tanpa 6 Pemain Utama

Liga Indonesia
Kata Indra Sjafri soal Label Pemain Keturunan di Timnas Indonesia

Kata Indra Sjafri soal Label Pemain Keturunan di Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Prediksi Ranking FIFA: Indonesia Salip Malaysia, Naik Peringkat Ke-135

Prediksi Ranking FIFA: Indonesia Salip Malaysia, Naik Peringkat Ke-135

Timnas Indonesia
Jadwal Spain Masters 2024, Indonesia Pastikan Wakil di Perempat Final

Jadwal Spain Masters 2024, Indonesia Pastikan Wakil di Perempat Final

Badminton
Kalahkan Arema FC, Bajul Ijo Langsung Penuhi Janji Jalan Kaki 1,5 Km

Kalahkan Arema FC, Bajul Ijo Langsung Penuhi Janji Jalan Kaki 1,5 Km

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com