Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Joan Laporta, Pengacara yang Pimpin Era Tersukses Barcelona

Kompas.com - 11/03/2021, 22:17 WIB
Medikantyo Junandika Adhikresna,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Joan Laporta Estruch resmi terpilih sebagai Presiden FC Barcelona seusai digelarnya pemungutan suara secara terbuka pada 7 Maret 2021 lalu.

Ini adalah kali kedua bagi Joan Laporta mendapat kepercayaan memegang tampuk kepemimpinan Barcelona setelah mengabdi di posisi serupa pada 2003 hingga 2010.

Joan Laporta merupakan putra asli Barcelona kelahiran 29 Juni 1962 yang lulus sebagai sarjana hukum dari Universitat de Barcelona.

Kariernya sebagai pengacara berkembang pesat hingga mendirikan firma Laporta & Arbos, yang berkesempatan menjadi kuasa hukum bagi sejumlah klien papan atas.

Awal keterlibatan Joan Laporta dengan Barcelona terjadi pada 1998, ketika menginisiasi pergerakan Elefant Blau yang mengkritik era kekuasaan Presiden Barcelona era 1978 hingga 2000, Josep Lluis Nunez.

Baca juga: Agar Bisa Mulai Kerja di Barcelona, Joan Laporta Harus Bayar 2 Triliun Rupiah

Periode Pertama dan Tersukses di Barcelona

Tiga tahun setelah menjadi sosok terdepan memprotes kepemimpinan Josep Lluis Nunez, kesempatan untuk terlibat dalam proses pemilihan Presiden Barcelona didapat oleh Joan Laporta.

Menariknya, ketika itu Laporta tidak menjadi calon favorit ketika berhadapan dengan sosok Lluis Bassat, yang secara spektakuler menjanjikan kedatangan sosok David Beckham ke Stadion Camp Nou.

Namun, dukungan besar dari lingkaran pendukung Barcelona, termasuk deretan pebisnis di wilayah Catalunya, menjadi modal terpilihnya Laporta untuk memimpin Barcelona pada Juni 2003.

Keputusan besar dibuat Laporta pada musim pertama kepemimpinannya dengan mendatangkan gelandang serang Ronaldinho dan merekrut Frank Rijkaard sebagai pelatih.

Selain kedua sosok tersebut, kerangka tim Blaugrana lantas diisi oleh pemain binaan klub seperti Carles Puyol, Xavi Hernandez, Victor Valdes, hingga Andres Iniesta.

Peruntungan Barcelona mulai membaik seiring raihan gelar juara kompetisi teratas Liga Spanyol, La Liga, poda 2004-2005 dan 2005-2006.

Bahkan, pasukan asuhan Rijkaard mampu mempersembahkan gelar juara Liga Champions 2006 dengan mengalahkan Arsenal di partai final dengan skor 2-1.

Joan Laporta juga mampu memperbaiki kinerja finansial klub yang sempat menderita karena beban utang pada masa kepemimpinan sebelumnya.

Baca juga: Kisah Joan Laporta Buang Robinho demi Orbitkan Lionel Messi di Barcelona

Prestasi yang mulai diraih Barcelona dalam kurun tiga tahun kepemimpinannya membuat Joan Laporta kembali terpilih sebagai presiden klub.

Namun, posisi Laporta sempat goyah pada 2008 seiring penurunan prestasi Barcelona di lapangan dan munuclnya kritik atas gaya kepemimpinannya.

Joan Laporta pada akhirnya mampu mempertahankan jabatan sebagai presiden klub, lantas melakukan penyegaran pada sektor teknis dengan mengganti Rijkaard dengan Pep Guardiola.

Keputusan tersebut berbuah manis dengan raihan tiga gelar selama semusim alias treble, seiring keberhasilan Barcelona mengangkat trofi La Liga, Liga Champions, dan Piala Raja Spanyol.

Daftar gelar Barcelona bertambah dengan raihan Piala Super Spanyol, Piala Super UEFA, hingga trofi Piala Dunia Klub pada Desember 2009.

Hingga akhirnya Laporta mengakhiri periode jabatannya pada 2010, Barcelona meraih total dua Liga Champions, empat kali juara LaLiga, satu Piala Raja Spanyol, dan tiga buah gelar Piala Super Spanyol.

Baca juga: Resmi Jadi Presiden Barcelona, Joan Laporta Gerak Cepat

Catatan itu ditambah masing-masing satu gelar dari ajang Liga Champions, Piala Super UEFA, dan Piala Dunia Antarklub, yang menjadikan periode kepemimpinan tersukses sebagai Presiden Barcelona.

Hingga akhirnya Laporta harus lengser dari poisisnya untuk memberi jalan kepada era kepemimpinan Sandro Rossel.

Menatap Periode Kedua Pasca Barcagate

Joan Laporta kembali mencalonkan diri untuk maju dalam pemilihan Presiden Barcelona pada November 2020, seiring pengunduran diri Josep Maria Bartomeu.

Kepastian masuknya nama Joan Laporta sebagai salah satu kandidat pemilihan presiden baru Barcelona, terpenuhi berkat dukungan 10.252 tanda tangan pemegang kartu keanggotaan klub.

Josep Bartomeu sendiri harus lengser dari posisi tampuk kepemimpinan Barcelona seusai terjerat kasus penyalahgunaan wewenang dan korupsi bertajuk Barcagate.

Tuduhan terhadap Josep Bartomeu terbilang serius, termasuk adanya dugaan menjadi otak sederet kampanye hitam untuk menjatuhkan nama pemain maupun legenda klub.

Barcelona pada akhirnya menggelar pemungutan suara di enam lokasi berbeda di wilayah Catalunya dan Andorra, maupun menerima penyampaian hak suara melalui surat.

Baca juga: Jadi Presiden Barcelona, Laporta Ungkap Bukti Cinta Messi terhadap Blaugrana

Hasilnya, Joan Laporta meraih keunggulan telak atas dua kandidat lain, yakni Victor Font dan Antoni Freixa.

Dari penghitungan resmi, Laporta meraih 30.184 suara atau menang 54,28 persen pemilih dibandingkan Font (29,99 persen) dan Freixa (8,58 persen).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prediksi Persib Bandung Vs Persebaya, David da Silva Bisa Menggila, Rotasi…

Prediksi Persib Bandung Vs Persebaya, David da Silva Bisa Menggila, Rotasi…

Liga Indonesia
Prediksi Skor Manchester City Vs Chelsea Semi Final FA Cup

Prediksi Skor Manchester City Vs Chelsea Semi Final FA Cup

Liga Inggris
Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Yordania di Piala Asia U23

Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Yordania di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
PSSI Terbuka untuk Emil Audero Bela Timnas Indonesia, Tanpa Paksaan

PSSI Terbuka untuk Emil Audero Bela Timnas Indonesia, Tanpa Paksaan

Internasional
Nagelsmann Perpanjang Kontrak Bersama Jerman hingga Piala Dunia 2026

Nagelsmann Perpanjang Kontrak Bersama Jerman hingga Piala Dunia 2026

Internasional
IBL 2024, Kesuksesan Prawira Bandung Lakukan Revans Atasi Bali United

IBL 2024, Kesuksesan Prawira Bandung Lakukan Revans Atasi Bali United

Sports
Man City vs Chelsea: Haaland Diragukan untuk Tampil di Semi Final

Man City vs Chelsea: Haaland Diragukan untuk Tampil di Semi Final

Liga Inggris
Hasil dan Klasemen Liga Italia: Lazio Berjaya, Juventus Seri, Inter Masih di Puncak

Hasil dan Klasemen Liga Italia: Lazio Berjaya, Juventus Seri, Inter Masih di Puncak

Liga Italia
Hasil Cagliari vs Juventus 2-2: Nyonya Tua Kebobolan Dua Gol dari Penalti

Hasil Cagliari vs Juventus 2-2: Nyonya Tua Kebobolan Dua Gol dari Penalti

Liga Italia
MU Umumkan Kedatangan Jason Wilcox, Kejar Standar Performa Tertinggi

MU Umumkan Kedatangan Jason Wilcox, Kejar Standar Performa Tertinggi

Liga Inggris
Timnas U23 Jepang dan Arab Saudi Lolos ke Babak Knockout

Timnas U23 Jepang dan Arab Saudi Lolos ke Babak Knockout

Internasional
Klub Liga Belanda Vitesse Diganjar Pengurangan 18 Poin, Degradasi Pertama Setelah 35 Tahun

Klub Liga Belanda Vitesse Diganjar Pengurangan 18 Poin, Degradasi Pertama Setelah 35 Tahun

Liga Lain
Jadwal Semifinal Piala FA: Man City Vs Chelsea, Coventry Vs Man United

Jadwal Semifinal Piala FA: Man City Vs Chelsea, Coventry Vs Man United

Sports
Persib Vs Persebaya, Munster Bicara Tantangan Finis di Posisi Terbaik

Persib Vs Persebaya, Munster Bicara Tantangan Finis di Posisi Terbaik

Liga Indonesia
Kata Pelatih Yordania Soal Timnas U23 Indonesia

Kata Pelatih Yordania Soal Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com