KOMPAS.com - Dalih krisis cedera sebagai faktor utama penurunan performa Liverpool di kancah kompetisi teratas Liga Inggris, Premier League, musim ini memiliki bukti sahih.
Berdasarkan data yang dilansir dari Sky Sports, Liverpool menjadi tim dengan durasi kehilangan pemain akibat cedera maupun mengalami sakit terbanyak dibandingkan tim peserta Premier League lain saat ini.
Total, sejumlah anggota skuad asuhan pelatih Juergen Klopp harus menepi dari ruang ganti selama 1.029 hari sepanjang bergulirnya Premier League musim 2020-2021.
Hingga data tersebut dirangkum pada Selasa (2/3/2021), Liverpool memiliki delapan pemain yang sedang menjalani pemulihan cedera.
Itu termasuk tiga pemain dengan kategori cedera jangka panjang, yakni Virgil van Dijk, Joe Gomez, dan Joel Matip.
Baca juga: Di Balik Keputusan Tuchel Simpan Timo Werner Saat Vs Man United, Seret Liverpool
Hal itu pun berimbas pada penampilan The Reds, julukan Liverpool, pada musim ini.
Pasukan Juergen Klopp, yang meraih juara pada musim lalu, saat ini berada di posisi keenam alias di luar zona Liga Champions karena performa yang pincang dan tak konsisten.
Faktor cedera para pemain andalan menjadi sebab Mo Salah dkk kesulitan tampil trengginas musim ini.
Kerugian waktu yang dicatatkan Liverpool berselisih 168 hari lebih banyak dibandingkan klub dengan durasi kehilangan pemain terparah kedua, Crystal Palace.
Baca juga: 3 Bintang Liverpool Bakal Comeback Lawan Chelsea, Termasuk Diogo Jota
Crystal Palace tercatat harus kehilangan 861 hari akibat kendala fisik yang dialami anggota timnya sepanjang musim ini.
Bahkan, pada pekan pertandingan ke-26 berjalannya liga, Palace menjadi klub yang memiliki jumlah pemain cedera terbanyak.
Mereka tercatat tidak bisa menurunkan hingga 10 pemain ketika menjamu Manchester United pada Rabu (3/2/2021) atau Kamis dini hari WIB nanti.
Dalam daftar pemain yang harus menepi itu, terdapat nama penyerang sayap Wilfried Zaha, bek Mamadou Sakho, dan gelandang James McArthur.
Berdasarkan data dari sumber yang sama, terjadi peningkatan jumlah cedera pemain klub peserta Premier League hingga 9,9 persen, dibandingkan periode 26 pekan pertandingan musim lalu.
Namun, data yang ada juga memberi petunjuk bagaimana seharusnya para klub bisa keluar dari krisis cedera yang meningkat belakangan ini.
Salah satunya dengan melakukan rotasi pemain dengan lebih sering mengingat rata-rata jarak antar-pertandingan liga musim ini berkisar tiga sampai empat hari saja.
Baca juga: Adrian di Bawah Mistar Liverpool, Pujian Klopp dan Solidaritas bagi Alisson
Manchester United, Chelsea, Arsenal, dan Tottenham Hotspur menjadi empat tim dengan catatan periode maupun jumlah pemain cedera cukup rendah sepanjang musim ini.
Keempat tim tersebut memilih untuk mengganti susunan tim mula alias starter dalam lima hingga enam kesempatan berbeda sepanjang musim ini.
Hanya, kedalaman skuad serta kapabilitas para pemain dari empat klub tersebut membuat kebijakan rotasi terlihat lebih memungkinkan dibandingkan klub lain di Premier League.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.