KOMPAS.com - Pelatih Barcelona, Ronald Koeman, mengakhiri sesi konferensi pers menjelang laga melawan Sevilla lebih cepat karena hidungnya tiba-tiba mengeluarkan darah.
Duel Sevilla vs Barcelona merupakan laga pekan ke-26 Liga Spanyol yang akan dihelat di Stadion Ramón Sánchez Pizjuán, Sabtu (27/2/2021) pukul 22.15 WIB.
Pada konferensi pers virtual menjelang pertandingan, Ronald Koeman hanya bisa menjawab pertanyaan dari sembilan media selama sekitar 10 menit.
Ronald Koeman harus meninggalkan ruangan konferensi pers lebih cepat karena hidungnya tiba-tiba mengeluarkan darah atau mimisan.
Ronald Koeman sudah mencoba untuk melanjutkan konferensi pers dengan menghentikan darah dari hidungnya menggunakan tisu.
Namun, usaha itu tidak membuahkan hasil. Kepala Komunikasi Barcelona pada akhirnya menutup sesi pertanyaan agar Ronald Koeman bisa meninggalkan ruangan konferensi pers.
Baca juga: Terungkap! Barcelona Bayar Pemain Flop Mencapai Rp 800 Miliar Lebih
For the second time Koeman had to interrupt press conference after a nosebleed.
— Tancredi Palmeri (@tancredipalmeri) February 26, 2021
Happened already on January 30 pic.twitter.com/pW319yh5fo
Ini bukan kali pertama Ronald Koeman mengakhiri konferensi pers menjelang laga Barcelona lebih cepat karena hidungnya berdarah.
Hal serupa juga pernah dialami Ronald Koeman ketika menghadiri koferensi pers jelang pertandingan Barcelona vs Athletic Bilbao pada 30 Januari 2021.
Dikutip dari situs ESPN, Ronald Koeman dalam keseharian memang sering tiba-tiba mengalami mimisan.
Hal itu disebabkan pengencer darah yang Ronald Koeman konsumsi sejak tahun lalu untuk mengatasi masalah jantung.
Baca juga: Terungkap! Barcelona Bayar Pemain Flop Mencapai Rp 800 Miliar Lebih
Pertanyaan terakhir yang dijawab Ronald Koeman sebelum hidungnya berdarah pada konfrensi pers menjelang laga melawan Sevilla adalah tentang masa depannya sebagai pelatih Barcelona.
Ronald Koeman mengaku optimistis akan tetap menjadi pelatih Barcelona sampai akhir musim meskipun saat ini terus mendapat tekanan.
"Saya tahu risiko menjadi pelatih Barcelona adalah selalu mendapat tekanan ketika kalah. Saya menerima tekanan itu," kata Ronald Koeman dikutip dari situs SPORT.
"Saya sudah bertahun-tahun menjadi pelatih dan selalu mendapat tekanan. Saya tidak pernah berpikir untuk kalah. Saya selalu berusaha untuk melakukan pekerjaan ini dengan baik untuk menang," ujar Ronald Koeman.
"Saya tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Tidak ada waktu untuk membicarakan itu. Namun, saya sangat optimistis," tutur Ronald Koeman menambakan.
Baca juga: Koeman: Lenglet Bukan Pesakitan Utama di Pertahanan Barcelona