"Orang-orang berbicara tentang pemain yang absen (banyak pemain Madrid cedera), tetapi kedalaman skuad mereka masih luar biasa," tuturnya.
Baca juga: Guardiola Bunuh Kepercayaan Diri Eks Pemain Man City
"Saya ingin permainan yang lebih terbuka. Kami memulai dengan baik dengan beberapa gerakan bagus," katanya.
"Itu dimaksudkan untuk memantik semangat berbeda dalam pertandingan. Kami sudah bertahan dengan baik dan hampir membawa hasil 0-0," tuturnya.
"Akan tetapi, itu pasti akan lebih menghibur dengan 11 lawan 11," katanya seraya menyayangkan kartu merah yang diderita Atalanta.
Baca juga: Meski Man City Menang atas Gladbach, Guardiola Belum Puas karena...
Lebih lanjut, Gasperini menggambarkan pertandingan kontra Madrid telah hancur karena keputusan wasit.
Ia melihat para wasit tak bisa membedakan pelanggaran sebagaimana tingkatannya.
"Pertandingan itu hancur. Musim lalu, aturan handball disortir. Sekarang kami jadi terlalu waspada untuk melakukan kontak fisik dan itu bunuh diri untuk olahraga," ucapnya.
"Saya baru saja dilarang karena mengatakan sesuatu di Serie A, jika saya mengatakan sesuatu sekarang, UEFA akan melarang saya selama sebulan," katanya.
Baca juga: Gladbach Vs Man City, The Citizens Rusak Rekor atas Nama Mereka Sendiri
"Akan tetapi, ini bunuh diri sepak bola. Kita tidak bisa memiliki wasit yang tidak paham jalannya laga dan tidak tahu perbedaan antara tantangan dan pelanggaran."
"Jika mereka tidak dapat membedakannya, mereka harus berhenti dan mencari perkerjaan lain," tutur Gasperini.
Kekalahan ini membuat Atalanta punya misi sulit jelang leg kedua di Santiago Bernabeu pada 17 Maret mendatang.
Mereka harus menang minimal dua gol, "tak boleh" seri, apalagi kalah jika ingin lolos ke perempat final Liga Champions 2020-2021.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.