KOMPAS.com - Sekretaris Umum PSMS Medan, Julis Raja, mengaku tidak akan menghalang siapapun pemain yang memilih pergi setelah tim dipastikan batal mengikuti Piala Menpora 2021.
Sebelumnya, PSMS Medan dikabarkan menjadi salah satu tim Liga 2 yang akan berpartipasi di Piala Menpora 2021 bersama Sriwijaya FC.
PSMS Medan disebut mendapat undangan langsung dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator turnamen untuk mengikuti Piala Menpora 2021.
Kabar itu kemudian memunculkan gelombang protes dari tim Liga 2 lainnya yang juga ingin dilibatkan berkompetisi di Piala Menpora 2021.
Gelombang protes itu pada akhirnya membuat PSSI dan PT LIB sepakat memutuskan Piala Menpora 2021 hanya akan diikuti oleh 18 tim Liga 1.
Meski mengaku sangat berat karena sudah mulai mempersiapkan tim, pihak PSMS Medan memilih menerima keputusan PSSI dan PT LIB.
Baca juga: Piala Menpora dan Cara Pelatih Persib Melihar Harapan Kembalinya Kompetisi Sepak Bola Indonesia
Namun, PSMS Medan kini terancam ditinggal para pemainnya. Sebab, izin penyelenggaraan Liga 2 2021 kemungkinan besar baru akan keluar setelah Piala Menpora 2021.
Terkait hal itu, Julis Raja mengaku pasrah jika jika ada pemain PSMS Medan yang memilih pergi ketika tidak ada kejelasan kompetisi.
"Kalau ada yang memilih pergi ya kita lihatlah bagaimana nanti. Namun, kalau pemain pergi begitu saja tanpa minta izin tentu saja salah," kata Julis Raja dikutip dari situs Tribun News.
"Namun, kalau pemain meminta izin untuk pergi dan hatinya sudah tidak di PSMS Medan, kita tidak mungkin memaksa mereka bertahan," tutur Julis Raja menambahkan.
Lebih lanjut, Julis Raja berharap para pemain memahami kondisi PSMS Medan.
Sebab, Julius Raja menilai PSMS Medan sampai saat ini tidak bisa memberi kepastian kepada pemain karena memang izin penyelenggaraan Liga 2 belum keluar.
"Kami meminta pemain juga melihat kondisi kami. Kami sekarang masih menjalankan tim tanpa sponsor. Artinya, terlalu dini kalau berbicara Liga 2 sekarang. Ini masih Februari," ujar Raja Julius.
"Kami tentu ingin mempertahakan pemain yang hatinya ke PSMS. Itu yang paling penting. Kalau misalnya ada pemain bermain di klub lain yang kondisi tiak beda jauh dengan PSMS, menurut saya lebih bagus di PSMS," tutur Raja Julius menambahkan.
Baca juga: Robert Alberts Putar Otak Susun Program Persib Hadapi Piala Menpora 2021
Di sisi lain, para pendukung PSMS Medan yang tergabung dalam SMeCK Hooligan juga mengaku kecewa dengan keputusan PSSI dan PT LIB.
Menurut Sekjen SMeCK Hooligan, Bani Gultom, PSMS Medan sebenarnya sudah bersiap kembali berkompetisi dan mengikuti Piala Menpora 2021.
Bani Gultom kini hanya bisa berharap PSSI dan PT LIB bisa segera mendapatkan izin penyelenggaraan Liga 2 demi kelangsungan hidup PSMS Medan.
"Padahal PSMS sudah melakukan persiapan sejak jauh-jauh hari. Namun, sekarang PSMS Medan tidak bisa ikut Piala Menpora 2021," kata Bani Gultom.
"Hal terpenting bagi kami adalah PSMS Medan harus menuntut kapan kompetisi resmi bergulir. Itu saja. Turnamen Pramusim kadang-kadang hanya untuk euforia saja. Yang kami butuhkan adalah kompetisi," ujar Bani Gultom.
"Di negara lain, tidak ada turnamen pramusim karena langsung menggelar liga," tutur Bani Gultom menambahkan.
Kepastian soal Liga 1 dan Liga 2 2021 saat ini masih harus menanti hasil yang dicapai selama pelaksanaan Piala Menpora 2021.
Sebab, Polri menegaskan kelancaran dan pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat selama Piala Menpora 2021 akan menjadi tolok ukur pemberian izin Liga 1 dan Liga 2 2021.
Jika dua syarat itu tidak bisa dipenuhi, Polri memastikan tidak akan mengeluarkan izin penyelenggaraan Liga 1 dan Liga 2.
Artikel ini merupakan kurasi dari berita Tribun News Medan yang ditulis Chandra Simarmata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.