MALANG, KOMPAS.com - Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso, mengingatkan seluruh pihak untuk tidak terlena dalam euforia turnamen pramusim Piala Menpora 2021 yang akan segera bergulir.
Aji Santoso menegaskan turnamen ini justru jadi ujian kepercayaan yang sudah diberikan Kepolisian RI kepada sepak bola Indonesia.
Dia mengingatkan kepada seluruh penggiat sepak bola agar menahan diri.
Semua yang terjadi pada pagelaran Piala Menpora 2021 akan dipantau sebagai pertimbangan untuk kepercayaan yang lebih besar, yakni izin komeptisi 2021, Liga 1 dan Liga 2.
“Kepolisian memutar turnamen ini sebagai test case menuju kompetisi 2021. Makanya, seluruh pelaku sepak bola entah itu pengurus, pemain, pelatih, dan suporter sekalipun harus patuh pada aturan yang diberikan Polri,” kata pelatih Persebaya Surabaya kepada KOMPAS.com.
“Saya sangat yakin ini hanya sebagai test case. Kalau berjalan dengan baik dan semua menjalankan sesuai aturan Polri saya yakin kompetisi (Liga 1 dan Liga 2) akan lebih mudah dikeluarkan izinnya,” imbuhnya.
Baca juga: Di Penghujung Jalan, Kebersamaan Angga Saputra dan Persebaya
Dia meminta semua pihak saling bersinergi satu sama lain untuk mendapatkan kepercayaan dari otoritas keamanan. Terkhusus kepada suporter yang kini menjadi sorotan utama.
“Maka dari itu, terutama suporter Indonesia harus benar-benar mengikuti apa yang menjadi persyaratan dari Kepolisian. Khususnya, masalah kehadiran suporter di stadion,” tutur mantan pelatih Arema FC ini.
“Jadi, dengan sangat berat hati, suporter harus benar-benar paham situasi untuk tidak hadir di stadion,” imbuhnya.
Aji Santoso menyadari ini bakal menjadi ujian berat bagi suporter.
Terlebih, para pendukung beberapa daerah punya militansi yang sangat tinggi untuk mendukung tim kebangaannya.
Namun, dia menegaskan kalau mendukung tim kebangaan itu tidak harus turun langsung. Ada saatnya suporter harus menahan diri.
Baca juga: Lampu Hijau Liga 1 Muncul, Aji Santoso Pastikan Tetap Melatih Persebaya
Bentuk cinta itu bermacam-macam, mengawal tim dari jauh dengan doa terbaik yang tak pernah putus tidaklah kalah romantis dengan luapan semangat yang menggebu-gebu.
“Rasa cinta suporter itu tidak harus ditunjukkan dengan hadir di dalam stadion tetapi memberikan support, doa, dan mengikuti aturan. Itu juga jadi bentuk rasa cinta suporter terhadap klub kebanggaannya.”
“Jadi aturan-aturan ini mohon untuk tidak dilanggar supaya turnamen berjalan dengan baik. Kalau turnamen berjalan dengan baik pasti kompetisi juga pasti bisa berjalan,” pungkas pelatih berusia 50 tahun tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.