KOMPAS.COM - Kompetisi Liga Jepang atau J.League menjadi salah satu kompetisi terbaik di Asia saat ini.
Terlebih, para pemain jebolan Meiji Yasuda J1 League, kompetisi kasta tertinggi di Jepang, sudah banyak yang kini bermain di Eropa. Banyak pemandu bakat berburu pemain potensial dari Asia dengan melihat Meiji Yasuda J1 League.
Kehebatan J.League membuat para pemain Indonesia kerap memimpikan untuk bisa bermain di J. League, baik itu untuk level tertinggi maupun cuma sekadar membela klub di kompetisi kasta kedua atau yang kini disebut Meiji Yasuda J2 League.
Musim lalu, J.League melakukan polling soal pemain Indonesia yang layak bermain di Liga Jepang. Dari 25 nama, ada 15 nama teratas yang sekarang akan dijaring kembali menjadi lima besar.
Kalian bisa memilih pemain yang menurut kalian paling layak lewat polling di akhir artikel ini.
Berikut ini ada 15 nama pemain berusia 18 sampai 25 tahun asal Indonesia yang mungkin paling layak bermain di J.League:
Ia pernah terpilih masuk dalam tim SAD Indonesia yang berlatih di Uruguay pada periode 2011-2012. Kemudian, pernah memperkuat klub Bahrain, Al Najma, serta berkiprah di kompetisi Liga Thailand bersama PTT Rayong.
Saat ini, Ryuji sedang menjalani masa peminjaman di klub Malaysia, Penang FC, dari Persija Jakarta. Ryuji bisa dibilang salah satu pemain yang begitu fokus dalam menjaga standar fisiknya.
Sikap disiplin seperti itu sangat dibutuhkan untuk para pemain yang ingin berkiprah di J.League. Dengan berbagai pengalamannya di level internasional, pemain yang bisa bermain di berbagai posisi pertahanan ini sepertinya layak untuk dilirik salah satu klub Meiji Yasuda J1 League.
Ia pun mengakui memiliki hasrat untuk bisa berkompetisi di J.League. Berstatus sebagai bek timnas Indonesia dan pengalamannya di Thailand, Yanto Basna sepertinya layak untuk memperkuat klub Meiji Yasuda J1 League.
Apalagi bersama PT Prachuap ia saat ini menjadi salah satu pilihan utama di posisi bek tengah PT Prachuap.
Bagus baru saja bergabung ke klub Liga Belanda, FC Utrecht, dari Barito Putera. Pemuda asli Magelang ini adalah tipe penyerang haus gol dan usianya masih muda.
Pada umur 18 tahun, Bagus Kahfi kini sedang mencoba untuk main di luar Indonesia.
Selain Eredivisie, Meiji Yasuda J1 League adalah tujuan yang masuk akal.
Kemampuan pemain timnas U-19 Indonesia era Fakhri Husaini tersebut akan makin matang di Negeri Sakura yang sering memaksimalkan bakat pemain muda.
4. Evan Dimas (Persija)
Ia sempat diperebutkan oleh Chonburi FC (Thailand) dan Selangor FA (Malaysia). Pada akhirnya, ia lebih memilih memperkuat Selangor FA pada 2018.
Evan sempat mengutarakan hasratnya untuk bermain di Jepang, dan ia ingin lebih dulu berkiprah di Thailand agar bisa dilirik oleh klub-klub Negeri Matahari Terbit.
Pasalnya, tak jarang para pemain dari Liga Thailand direkrut oleh klub-klub Jepang. Namun bukan tidak mungkin, gelandang Persija Jakarta itu bisa direkrut langsung klub Meiji Yasuda J1 League.
Saddil Ramdani adalah pemain yang punya kelebihan dalam kecepatan, serta memiliki tendangan jarak jauh yang cukup mematikan.
Ia bahkan pernah dalam waktu beruntun memperkuat timnas U-19, U-22, serta senior. Itu menunjukkan kualitasnya layak untuk berkiprah di klub luar negeri.
Pada musim lalu, ia sempat memperkuat klub Malaysia, Pahang FA. Tak salah jika ia mulai membuka peluang untuk berkiprah di Liga Jepang. Pemain yang baru saja hengkang ke Sabah FC itu juga dirumorkan sudah diminati beberapa klub Eropa.
Pemain sayap Persib ini punya permainan yang tak kenal lelah ketika di atas lapangan. Kecepatannya kerap merepotkan lini pertahanan lawan.
Selain itu, ia juga punya tendangan keras dari luar kotak penalti yang kerap menjadi gol untuk membantu timnya memenangkan pertandingan.
Kemampuan yang dimiliki Bow, sapaan akrab Febri Hariyadi, bisa bersaing untuk mendapatkan tempat di tim utama klub Meiji Yasuda J.League.
Hasilnya, ia menjadi salah satu pemain yang paling diperebutkan menjelang musim 2020. Hingga akhirnya, ia memilih untuk berlabuh di Persija Jakarta.
Sebelumnya, ia juga sempat mengikuti trial di klub Spanyol, CD Numancia, pada 2019.
Kecepatan dan ketajaman di depan gawang lawan bisa menjadi salah satu penilaian tersendiri bagi klub-klub Meiji Yasuda J1 League untuk merekrut pemain asal Papua ini.
Witan saat ini berstatus sebagai pemain FK Radnik Surdulica. Potensi yang dimiliki Witan membuatnya layak untuk bermain di Meiji Yasuda J1 League.
Punya kecepatan di sisi sayap, ia juga bisa menjadi pemecah kebuntuan tim.
Bagas Kaffa menjadi salah satu pemain yang cukup berprestasi di level timnas usia muda. Ia pernah membawa timnas U-16 juara Piala AFF U-16 2018.
Kini, ia pun sering menjadi pilihan utama pelatih Shin Tae-yong di timnas U-19 Indonesia. Setidaknya dalam beberapa uji coba di Kroasia, beberapa waktu lalu.
Sebagai bek sayap, akselerasinya kerap diakhiri dengan mencetak gol maupun menjadi pengumpan yang andal untuk bisa diteruskan rekan setimnya menjadi gol.
Mengikuti program Garuda Select jilid I dan II, bisa menjadi bekalnya berkiprah di klub luar negeri seperti Jepang.
Egy Maulana Vikri menjadi salah satu pemain muda Indonesia yang berkiprah di klub luar negeri. Egy yang memiliki kelebihan di kaki kirinya pun bisa dimainkan sebagai seorang winger maupun penyerang lubang.
Kini, ia berstatus sebagai pemain klub Polandia, Lechia Gdansk. Meski masih belum begitu banyak mendapatkan kesempatan bermain di tim utama, namun secara perlahan ia mulai mendapatkan kepercayaan dari pelatih Lechia Gdansk.
Pindah ke Meiji Yasuda J1 League bisa menjadi opsi, untuk lebih menambah jam terbangnya di klub luar negeri. Siapa tahu, ia bisa dilirik klub besar Eropa lainnya jika bisa menunjukkan performa apik di J.League.
Beckham Putra Nugraha mampu menembus tim utama Persib Bandung di usia yang masih sangat muda. Itu tidak terlepas dari kualitas yang dimiliki adik kandung dari Gian Zola Nugraha tersebut.
Bermain sebagai seorang gelandang, ia bisa menjadi penyuplai bola yang baik untuk rekannya di lini depan. Bahkan, tak jarang penetrasi yang dilakukannya dari sisi tengah membuat pemain bertahan lawan harus menghentikan pergerakannya dengan keras.
Beckham yang kini menjadi salah satu anggota timnas U-19 Indonesia layak dicoba klub-klub di Meiji Yasuda J1 League maupun Meiji Yasuda J2 League.
Nama Pratama Arhan makin mencuat saat performanya menjadi salah satu yang menonjol bersama timnas U-19 Indonesia dalam banyak uji coba di Kroasia, beberapa waktu lalu.
Bermain di posisi bek kiri, Arhan bisa dibilang menjadi pilihan utama pelatih Shin Tae-yong. Bukan hanya kuat dalam bertahan, ia juga kerap rajin membantu penyerangan.
Keistimewaannya yang paling terlihat, adalah lemparan ke dalamnya yang cukup jauh hingga kerap menjadi assist untuk rekan setimnya dalam mencetak gol.
Paling tidak, ia bisa saja bermain di klub Meiji Yasuda J2 League lebih dulu untuk memberikan pembuktian. Sehingga tidak menutup kemungkinan ia bisa dilirik untuk direkrut klub Meiji Yasuda J1 League.
David Maulana adalah kapten timnas U-19 Indonesia saat ini. Punya jiwa kepemimpinan yang baik menjadi salah satu kelebihannya.
Bermain sebagai gelandang bertahan, David dikenal punya visi bermain yang baik di atas lapangan. Pemain Barito Putera itu pun dikabarkan sudah dilirik klub Eropa saat ikut berlatih di tim Garuda Select jilid I dan II.
Jepang bisa menjadi opsi David Maulana jika ingin merintis lebih dulu guna mematangkan potensinya lagi sebelum berkiprah di klub Eropa.
Menurut kalian, siapa saja pemain yang paling layak berlaga di J.League? Tentukan pilihan kalian melalui polling:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.