Memasuki menit ke-30, Liverpool nyaris saja membuka keran gol mereka. Andy Robertson melepaskan sepakan jarak jauh, nyaris setelah lapangan usai melihat Gulacsi maju dari sarangnya.
Baca juga: Badai Cedera Belum Usai, Liverpool Kehilangan 2 Pilar Lawan Leipzig
Namun, usaha Robertson tak membuahkan gol. Bola sepakannya melambung tipis di atas gawang Die Roten Bullen.
Semua peluang yang dihasilkan kedua tim masih belum membuahkan gol. Alhasil, babak pertama berakhir dengan skor kacamata alias 0-0.
Memasuki babak kedua, Liverpool dikejutkan dengan serangan balik cepat Leipzig yang diakhiri dengan sepakan jarak dekat Christopher Nkunku pada menit ke-47.
Beruntung, Alisson Becker berada di posisi yang tepat, sehingga bola bisa ditepis dengan sempurna. Selamatlah gawang Liverpool.
Pada menit ke-53, kesalahan pemainn Leipzig berhasil dimamfaatkan Liverpool untuk membuka keran gol.
Marcel Sabitzer bermaksud melakukan operan backpass, tetapi sepakannya terlalu deras, sehingga bola melebar dan berakhir di kaki Mohamed Salah.
Baca juga: Javier Mascherano: Liverpool Bakal Jadi Tim Menakutkan di Liga Champions jika...
Salah kemudian berlari ke kotak penalti, menghadapi Gulacsi dalam situasi satu lawan satu. Tanpa kesalahan, winger asal Mesir itu menceploskan bola ke dalam gawang Leipzig dengan kaki kirinya.
Ini menjadi gol ke-24 Mo Salah bersama Liverpool di semua kompetisi musim ini.
Gol Salah membuat Liverpool mendapatkan momentum. Benar saja, tak berselang lama, Si Merah menggandakan keunggulan mereka pada menit ke-58 lewat Sadio Mane.
Berawal dari umpan fast break Curtis Jones, bola berusaha dihalau bek Leipzig Nordi Mukiele, tetapi tak berhasil.
Mane yang berada di dekat Mukiele, langsung mengambil bola dan berlari ke kotak penalti sebelum melepaskan sepakan mendatar kaki kanan yang mengoyak jala Gulacsi.
Baca juga: Klopp soal Rumor Bakal Mundur dari Liverpool: Saya Tidak Perlu Istirahat!
Tertinggal dua gol, Leipzig meningkatkan tempo permaian mereka. Pasukan Julian Nagelsmann beberapa kali mengancam gawang Alisson Becker.
Namun, penyelesaian akhir yang masih lemah, membuat Leipzig belum bisa mencetak gol hingga laga memasuki menit-menit krusial.
Sementara itu, Liverpool bermain lebih sabar dan menurunkan intensitas serangan. Mereka untuk fokus mempertahankan keunggulan.