KOMPAS.com - Giulio Maggiore tampil sebagai salah satu pahlawan kemenangan historis Spezia atas AC Milan.
Spezia yang berstatus tim promosi kompetisi kasta teratas Liga Italia, Serie A 2020-2021, melibas AC Milan dua gol tanpa balas pada pekan ke-22 di Stadion Alberto Picco, Minggu (14/2/2021).
Sepasang gol kemenangan Spezia disumbangkan oleh Giulio Maggiore dan Simone Bastoni.
Malam indah yang barangkali tak akan dilupakan oleh Giulio Maggiore.
Gelandang berusia 22 tahun tersebut merupakan bocah asli Spezia.
Semasa kecil, Giulio Maggiore kerap menonton laga di Curva Ferrovia, bagian Stadion Alberto Picco yang merupakan area duduk pendukung fanatik Spezia.
Kisah Giulio Maggiore semakin menarik seiring riwayat pertaliannya dengan AC Milan.
“AC Milan? Tak ada rasa penyesalan. Spezia menyambut saya. Ini adalah kota saya,” kata Maggiore kepada Sky Sport Italia.
???? #Maggiore :"Vittoria e primo gol in #SerieA, serata perfetta"
?? https://t.co/I5wIcgkWK4#SpeziaMilan pic.twitter.com/bQH8sTUtDs
— Spezia Calcio (@acspezia) February 13, 2021
Ketika berusia 9 tahun, Maggiore sukses memukau pemandu bakat AC Milan dalam sebuah turnamen sepak bola di kawasan Pianazze.
Tapi, ia bertahan di Spezia sebelum kemudian pindah ke tim muda DLF Le Giraffe, lalu ke Canaletto.
Begitu menginjak usia 14 tahun, Maggiore akhirnya benar-benar berlabuh ke AC Milan.
Maggiore bergabung dengan skuad Giovanissimi Nazionali (U15), satu tim dengan Manuel Locatelli dan Patrick Cutrone.
Namun, belum lama berada di Kota Milano, Maggiore mengalami cedera dan dilanda “penyakit” rindu kampung halaman.
Baca juga: Spezia Pertegas 3 Formula Ampuh untuk Kalahkan AC Milan
Ia akhirnya kembali ke Spezia dan menuai debut profesional di kancah Serie B pada 2016 sebelum akhirnya mengantar tim kampung halamannya itu berpromosi ke kasta tertinggi empat tahun berselang.
Kendati tak lama memperkuat panji AC Milan, Maggiore menyimpan sebuah kisah unik.