MALANG, KOMPAS.com - Pihak keamanan tengah menimbang-nimbang dalam memberikan lampu hijau pelaksanaan Liga 1 2021.
Namun, izin kompetisi tidak akan diberikan cuma-cuma. Ada syarat dan kewajiban yang keluar bersamaan dengan izin tersebut.
Hal paling utama adalah mengenai protokol kesehatan dan pencegahan kerumunan.
Nantinya, tugas pelaku sepak bola adalah memenuhi dan menjamin persyaratan kesehatan dan tingkah laku suporter ini berjalan sesuai dengan protokol.
Andai kemudian tidak bisa dipenuhi, pihak keamanan juga sudah menyiapkan sanksi-sanksi di setiap pelanggarannya.
Hukuman terberat adalah pencabutan kembali izin penyelenggaraan kompetisi 2021.
Baca juga: Rencana PSSI Musim 2021-2022: Gelar Pramusim, Kickoff Liga 1 dan 2 Bulan Juni
General Manajer Arema FC, Ruddy Widodo tidak keberatan dengan skema sistem sanksi yang diterapkan pada perizinan Liga 1 2020.
Menurutnya, skema hukuman memang dibutuhkan untuk menjaga kedisiplinan.
“Ya memang harus, jadi seperti beberapa negara juga begitu,” kata Ruddy Widodo kepada KOMPAS.com.
“Contoh di Vietnam mereka tetap jalan dan ada penontonya, begitu kasus Covid naik pertandingan digelar tanpa penonton dan liga jalan terus,” imbuhnya.
Namun, pria asal Madiun tersebut meminta agar perumusan syarat dan kewajiban dikomunikasikan terlebih dahulu secara bersama.
Hal ini agar syarat dan sanksi yang diberikan tidak berat pada salah satu pihak saja.
“Mungkin nanti sanksinya apa monggo disepakati bersama, yang jelas industri ini jangan sampai mati. Kita harus tetap disiplin dengan Covid-19 ini,” tutur.
Baca juga: SOP Pertandingan PSSI dan PT LIB, Ada Penekanan di Suporter
Ruddy Widodo juga berharap pihak keamanan nantinya bisa adil dalam mengambil sikap.
Jangan sampai sepak bola jadi kambing hitam ketika ada lonjakan kasus Covid-19 secara tiba-tiba.