Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hasanuddin Wahid
Sekjen PKB

Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Anggota Komisi X DPR-RI.

Olahraga sebagai Industri Masa Depan

Kompas.com - 11/02/2021, 14:19 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

DALAM diskusi malam hari, Selasa (2/2/2021,) setelah meninjau stadion Lukas Enembe, di Kampung Harapan, Sentani, Papua, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menyatakan bahwa Kemempora sudah membuat grand design keolahragaan nasional.

Kehadiran grand design itu dimaksudkan agar prestasi atlet nasional menjadi lebih baik dan dunia olahraga Indonesia bisa berjalan dengan lebih baik.

Menurut penulis, salah satu strategi yang perlu dikembangkan untuk mewujudkan harapan tersebut yakni mendesain olahraga menjadi sebuah industri yang dapat memberikan manfaat atau profit bagi seluruh pemangku kepentingan (stakeholders), baik itu atlet (olahragawan), badan olahraga yang ditugaskan untuk mengelola permainan, perusahaan sponsor atau pengiklan, maupun masyarakat umum.

Dipicu oleh televisi dan internet

Olahraga sebagai industri yang dikelola secara profesional dan dikomersialkan untuk menghasilkan uang adalah tren yang berkembang pesat di berbagai belahan dunia sekarang ini.

Hal ini berbeda dari masa sebelum dekade 1970-an dan 1980-an ketika olahraga dimainkan untuk kepentingan olahraga dan bukan demi uang. Hingga saat itu, uang hanya dapat dihasilkan dari penonton yang membayar untuk menonton pertandingan di stadion.

Tren baru tersebut bertumbuh semenjak televisi tampil sebagai media yang menyiarkan suatu event olaraga secara detail dan utuh sehingga warga masyarakat yang berada di mana saja bisa merasa seakan-akan hadir secara langsung di stadion pertandingan.

Industri olahraga kian menggelembung dan akan menjadi industri masa depan karena semakin banyak perusahaan sponsor atau pengiklan yang mempromosikan merek mereka, baik di stadion pertandingan atau melaui saluran televisi yang membuat siaran.

Roda bisnis olahraga bergulir semakin cepat karena badan/klub olahraga menerapkan manajemen bisnis profesional. Hal itu memungkinkan para olahragawan menjadikan olahraga sebuah pekerjaan dan bisa meraup upah yang besar.

Setelah televisi, titik balik kedua, yang memicu pertumbuhan industri olahraga adalah internet. Melalui jaringan internet dan platform media sosial, suatu event olahraga dapat disiarkan secara langsung ke seluruh penjuru dunia hingga ke desa-desa terpencil.

Internet dan media sosial, pada satu sisi memicu perusahaan yang tak berkaitan langsung dengan olahraga mengalokasikan dana dalam jumlah besar untuk beriklan, sehingga pendapatan industri olahraga semakin bergelembung.

Dan, pada sisi lain, internet dan media sosial memotivasi anak-anak serta remaja di seluruh penjuru dunia untuk bercita-cita menjadi atlet olahraga supaya menjadi terkenal dan meraup penghasilan besar.

Nilai industri olahraga

Sudah saatnya Indonesia memfokuskan perhatian pada pengembangan olahraga sebagai sebuah entitas bisnis. Pasalnya, secara global, nilai ekonomis dari olaharga sangat besar dan terus bertumbuh pesat menjadi semakin besar lagi.

Menurut Plunkett Research Ltd, pada 2015 nilai total asset industri olahraga global mencapai 1,3 triliun dolar AS. Sementara itu, studi oleh AT Kearney menemukan, pada 2015 industri olahraga menghasilkan sebanyak 700 miliar dolar AS per tahun atau 1 persen dari PDB global.

Menurut AT Kearney, secara keseluruhan, industri olahraga memiliki prospek jangka panjang yang cukup kuat terutama di Amerika Serikat, Brasil, Inggris Raya, dan Prancis.

Dalam hal komposisi pasar olahraga menurut wilayah, hingga 2015, Eropa, Timur Tengah dan Afrika (EMEA) memiliki pangsa pasar industri terbesar dengan 48 persen, lebih besar dari Amerika Utara yang menyumbang 38 persen, diikuti oleh Asia Pasifik dengan 13 persen, dan Amerika Latin (yang kemungkinan termasuk Karibia) dengan 6 persen.

Berdasarkan jenis olahraga, sepak bola membukukan nilai 35,8 miliar solar AS, diikuti oleh olahraga berbasis Amerika (sepak bola Amerika, bisbol, hoki, bola basket, balap mobil stok dan olahraga perguruan tinggi) dengan nilai 28 miliar dolar AS.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pernyataan Ini Bukti STY Tidak Setengah Hati Lawan Korsel

Pernyataan Ini Bukti STY Tidak Setengah Hati Lawan Korsel

Timnas Indonesia
Pelatih Korea Selatan Ungkap Kekuatan Timnas U23 Indonesia

Pelatih Korea Selatan Ungkap Kekuatan Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Mantan Wasit Liga 1 Pimpin Laga Indonesia Vs Korsel

Mantan Wasit Liga 1 Pimpin Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
Isi Hati Shin Tae-yong Jelang Menghadapi Negara Kelahirannya

Isi Hati Shin Tae-yong Jelang Menghadapi Negara Kelahirannya

Timnas Indonesia
Daftar Tim dan Jadwal Pertandingan PLN Mobile Proliga 2024

Daftar Tim dan Jadwal Pertandingan PLN Mobile Proliga 2024

Sports
Indonesia Vs Korea Selatan, STY Sebetulnya Ingin Melawan Jepang

Indonesia Vs Korea Selatan, STY Sebetulnya Ingin Melawan Jepang

Timnas Indonesia
Hasil Persebaya Vs Bali United 0-2, Irfan Jaya dkk ke Championship Series

Hasil Persebaya Vs Bali United 0-2, Irfan Jaya dkk ke Championship Series

Liga Indonesia
Rizky Ridho Cerita Assist ke Witan, Hasil Amarah Shin Tae-yong

Rizky Ridho Cerita Assist ke Witan, Hasil Amarah Shin Tae-yong

Timnas Indonesia
Kelebihan dan Kekurangan Timnas U23 Korsel di Mata Jurnalis Korea

Kelebihan dan Kekurangan Timnas U23 Korsel di Mata Jurnalis Korea

Timnas Indonesia
Siaran Langsung & Jadwal Tim Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Siaran Langsung & Jadwal Tim Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Badminton
Indonesia Vs Korea Selatan, Gelandang Korsel Puji Gaya Bermain Garuda Muda

Indonesia Vs Korea Selatan, Gelandang Korsel Puji Gaya Bermain Garuda Muda

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan, Rekor STY dengan Sang Kawan Lama Hwang Sun-hong

Indonesia Vs Korea Selatan, Rekor STY dengan Sang Kawan Lama Hwang Sun-hong

Timnas Indonesia
Persik Vs PSS, Macan Putih Ingin Tutup Laga Kandang dengan Happy Ending

Persik Vs PSS, Macan Putih Ingin Tutup Laga Kandang dengan Happy Ending

Liga Indonesia
Nathan Tjoe-A-Oen Kembali Perkuat Timnas, Ada 'Peran' Suporter

Nathan Tjoe-A-Oen Kembali Perkuat Timnas, Ada "Peran" Suporter

Timnas Indonesia
Lobi Ketum dan Suporter Jadi Kunci, Nathan 'Terbang' demi Timnas Indonesia

Lobi Ketum dan Suporter Jadi Kunci, Nathan "Terbang" demi Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com