Bintang Arsenal: Saya Suka Indomie, Sampai Bikin Uang Habis!

KOMPAS.com - Gelandang Arsenal, Thomas Partey, baru-baru ini mengungkapkan kesukaannya terhadap produk makanan asli Indonesia yakni Indomie.

Bahkan, Partey mengaku sampai rela manghabiskan banyak uang untuk sekadar membelinya.

Pengakuan tersebut Partey ungkap di kanal YouTube Stadium Astro ketika diwawancarai oleh Adam Carruthers pada Minggu (7/2/2021).

Pemain asal Ghana itu awalnya mengira produk mi instan tersebut bukan dari Indonesia, melainkan Malaysia.

"Indomie berasal dari Malaysia?" tanya Partey yang kemudian direspons Adam bahwa mi tersebut asli Indonesia.

Adam juga menyinggung soal kepergian pencipta varian Indomie, Nunuk Nuarini, yang meninggal dunia pada usia 59 tahun akhir bulan lalu.

Baca juga: 3 Posisi Vital yang Perlu Diperkuat Arsenal demi Bangkit di Liga Inggris

"Makanan itu menghabiskan semua uang saya," kata Partey sambil tertawa.

Lebih lanjut, pemain asal Ghana itu mengungkap bahwa ia menyukai semua rasa dari produk Indomie.

Tak tanggung-tanggung, ia juga sesumbar ingin menjadi duta Indomie agar bisa mengonsumsinya sebanyak mungkin.

"Ya Tuhan, rasanya benar-benar enak. Indomie menghabiskan uang semua orang di Ghana," ujar pemain yang direkrut Arsenal dari Atletico Madrid itu.

"Jika ada pemain baru (yang datang ke tim), semua akan mengatakan, 'belikan saya Indomie.' Saya mau jadi duta Indomie biar bisa mendapatkannya dengan gratis," tandasnya.

“Indomie took all my money!” ????

Arsenal midfielder @Thomaspartey22 spoke to @Adamcarruthers and got a bit excited in the end when Indomie was brought into the conversation! ????

FULL INTERVIEW: https://t.co/YAE1tG0Doa#StadiumAstro pic.twitter.com/0JuG6jvVNd

— Stadium Astro ???? (@stadiumastro) February 7, 2021

Produk Indomie sendiri memang sangat mendunia karena telah diekspor ke lebih dari 60 negara.

Oleh karena itu, kepopuleran produk tersebut sampai ke negara asal Thomas Partey, Ghana.

Pada tahun 2017, Indomie sampai dinobatkan sebagai produk mi instan yang paling banyak dipilih di Afrika, berdasarkan klasemen yang dibuat oleh Kantar Worldpanel bertajuk Brand Footprint.

Lebih jauh lagi, menurut laporan dari World of Buzz pada akhir Desember 2020, Indomie bahkan menjadi salah satu alat transaksi seks di Ghana.