Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan karena Uang, Ini Alasan Neymar Enggan Merumput di Liga Inggris

Kompas.com - 05/02/2021, 14:40 WIB
Benediktus Agya Pradipta,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyerang asal Brasil, Neymar, mengungkapkan alasan dirinya tidak ingin merumput di Premier League, kasta tertinggi Liga Inggris.

Adapun Neymar kini berkarier bersama klub raksasa yang tampil di Liga Perancis, Paris Saint-Germain (PSG).

Neymar bergabung dengan PSG pada Agustus 2017, setelah empat musim berkarier di Barcelona.

Penyerang berusia 29 tahun itu datang ke PSG dengan nominat transfer yang terbilang fantastis, 222 juta euro.

Baca juga: Neymar Segera Perpanjang Masa Baktinya di PSG

Melansir Sportskeeda, Neymar ketika itu menjadi pemain termahal di dunia.

Sejak berlabuh di PSG, Neymar telah mencatatkan 101 penampilan di semua kompetisi.

Dia membukukan 83 gol dan 46 assist dari total penampilan tersebut.

Neymar juga telah mempersembahkan beberapa gelar domestik untuk PSG, seperti juara Liga Perancis (3 kali), Piala Perancis (2), Piala Liga Perancis (2), dan Piala Super Perancis (3).

Baca juga: Palmeiras Juara Copa Libertadores, Neymar Kalah Taruhan Lawan Gabriel Jesus

Lewat sederet prestasi itu, Neymar telah menunjukkan kualitasnya saat merumput di Perancis.

Namun, apakah Neymar bisa mengukir capaian serupa jika merumput di Inggris?

Sejauh ini, pertanyaan itu tidak bisa dijawab karena Neymar pun mengaku tidak tertarik berkarier di Inggris.

Neymar punya alasan tersendiri saat mengungkapkan hal tersebut.

Sempat berstatus sebagai pemain termahal, Neymar tidak menjadikan uang sebagai alasan dirinya enggan merumput di Inggris.

Baca juga: Karena 3 Hal Ini, Lionel Messi Disarankan Ikuti Jejak Neymar ke PSG

Neymar enggan karena atmosfer pertandingan di Liga Inggris yang cenderung keras.

Dia mendengar, terlalu banyak kontak fisik yang terjadi di salah satu liga top Eropa tersebut.

"Saya tidak terlalu sering menonton Premier League, tetapi saya telah mendengar bahwa ada banyak kontak fisik yang terlibat dalam permainan," kata Neymar kepada Sportsmail, dikutip dari Sportskeeda.

Kendati demikian, Neymar tidak memungkiri bahwa di Liga Perancis juga banyak terjadi kontak fisik yang berlebihan.

"Akan tetapi, Liga Perancis juga memiliki terlalu banyak kontak fisik!" tutur Neymar menambahkan.

Baca juga: PSG: Tak Ada Klub Lain yang Bisa Bayar Gaji Mbappe dan Neymar

Pada Desember 2020, Neymar sempat menjadi korban kontak fisik yang berlebihan di Liga Perancis.

Dia mengalami cedera ankle atau pergelangan kaki saat menghadapi Olympique Lyon pada 14 Desember 2020.

Dalam laga tersebut, dia cedera setelah menerima tekel keras dari pemain Lyon, Thiago Mendes.

Neymar harus melewatkan lima laga di Liga Perancis akibat cedera tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Liga Italia
Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Timnas Indonesia
Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Timnas Indonesia
Inter Juara Serie A, 'Demonismo', dan Karya Master Transfer Marotta

Inter Juara Serie A, "Demonismo", dan Karya Master Transfer Marotta

Liga Italia
Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi 'Superpower' di Asia

Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi "Superpower" di Asia

Timnas Indonesia
Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut 'Rematch'

Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut "Rematch"

Liga Spanyol
STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

Sports
Olahraga Golf, Royale Krakatau Renovasi Area Driving Range

Olahraga Golf, Royale Krakatau Renovasi Area Driving Range

Sports
Alasan Mourinho Pergi dari Man United dengan Sedih, Singgung Ten Hag

Alasan Mourinho Pergi dari Man United dengan Sedih, Singgung Ten Hag

Liga Inggris
Bernardo Tavares Minta PSSI Perbaiki Kinerja Wasit

Bernardo Tavares Minta PSSI Perbaiki Kinerja Wasit

Liga Indonesia
Kunci Borneo FC Dominasi Regular Series Liga 1 di Mata Pieter Huistra

Kunci Borneo FC Dominasi Regular Series Liga 1 di Mata Pieter Huistra

Liga Indonesia
3 Agenda Perayaan Satu Dekade Jr NBA di Indonesia

3 Agenda Perayaan Satu Dekade Jr NBA di Indonesia

Sports
Jadwal Lengkap 8 Besar Piala Asia U23 2024: Indonesia Vs Korea Selatan

Jadwal Lengkap 8 Besar Piala Asia U23 2024: Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com