Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Persib 1970, Terpuruk di Kompetisi, Berjaya di Turnamen

Kompas.com - 04/02/2021, 08:29 WIB
Kontributor Bola, Septian Nugraha,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Persib Bandung adalah salah satu kesebelasan besar di Indonesia. Banyak catatan sejarah yang menggambarkan kebesaran dan keperkasaan klub berjulukan Maung Bandung itu dalam merajai panggung kompetisi sepak bola nasional.

Persib terbentuk pada 1933 ketika Indonesia masih dalam pengaruh kolonialisme Belanda. Pada masa awal kelahirannya, Persib merupakan salah satu alat perjuangan bangsa dalam menentang tindak-tanduk kolonialisme melalui sepak bola.

Persib juga memiliki peranan yang besar dalam pembentukan federasi sepak bola Indonesia, PSSI. Bersama enam kesebelasan lain seperti Persija Jakarta, PSIM Mataram Yogyakarta, Persebaya Surabaya, Persis Solo, PSM Madiun, hingga PPSM Magelang, Persib turut menginisiasi terbentuknya PSSI.

Selain itu, Maung Bandung juga tercatat sebagai salah satu klub paling berprestasi di Indonesia. Sejak terbentuk pada 1933, sebanyak tujuh gelar juara kompetisi nasional diraih Persib dengan rincian; lima gelar di kompetisi perserikatan dan dua gelar diraih pada era Liga Indonesia.

Baca juga: Memoar Masa Kelam Persib pada Liga Indonesia 2003

Melalui catatan tersebut, Persib pun berada di posisi ketiga tim Indonesia dengan koleksi trofi terbanyak di kompetisi. Persib hanya kalah dari Persija Jakarta yang berada di urutan pertama dengan 11 trofi juara, dan Persebaya Surabaya yang meraih delapan gelar juara kompetisi.

Selain prestasi dan gambaran nama besar tentang Persib, sejarah juga tidak luput mencatat sejumlah masa sulit yang pernah dilalui Maung Bandung dalam kiprahnya di kompetisi sepak bola Indonesia.

Pada era Liga Indonesia, klub berjulukan Maung Bandung itu pernah hampir dua kali terdegradasi divisi satu, yang merupakan kompetisi strata kedua kompetisi Indonesia karena performa inferior.

Kejadian memilukan tersebut terjadi pada Liga Indonesia musim 2003 dan 2005. Beruntung, nasib baik masih menaungi Persib.

Pada 2003 Maung Bandung lolos dari jerat degradasi setelah tampil apik dalam babak play-off degradasi. Adapun pada 2005, Persib lolos dari ancaman degradasi setelah PSSI memutuskan meniadakan degradasi lantaran terjadinya bencana gempa di Yogyakarta.

Baca juga: Kisah 11 Tahun Dadang Hidayat bersama Persib, Lepas dari Bayang-bayang Degradasi

Jauh sebelum itu, Persib pernah merasakan masa kelam yang lebih menyedihkan. Bahkan kabarnya, anjloknya performa membuat Persib sampai "terdegradasi". Nestapa tersebut dirasakan Persib pada 1978.

Era 1970-an, memang digambarkan sebagai masa suram Persib. Dalam buku "Lintasan Sejarah Persib" mantan pemain sekaligus pelatih Persib, Risnandar Soendoro, menyebutkan bahwa era 1970-an menjadi masa surut Persib. "Sebagai sebuah tim, prestasi Persib tidaklah menggembirakan."

Bukan pernyataan yang berlebihan. Pada kenyataannya, pada era-1970-an, prestasi Persib memang cenderung menurun. Bahkan, Persib mengalami puasa gelar dalam kurun waktu yang cukup panjang, hampir 25 tahun lamanya.

Pasalnya, setelah meraih gelar juara Perserikatan musim 1961, Persib baru bisa kembali mengulang prestasi tersebut pada 1986. Persib memastikan gelar juara setelah mengalahkan Perseman Manokwari di laga final, melalui gol tunggal Djadjang Nurdjaman.

Menyoal puasa gelar di kompetisi, sejatinya itu bukan kali pertama bagi Persib. Sebab, Maung Bandung juga pernah mengalami kesusahan meraih gelar juara dalam kurun waktu yang panjang.

Terhitung sejak tahun 1937, ketika mereka menjuarai kompetisi Perserikatan untuk kali pertama. Setelah itu, Persib baru bisa kembali meraih gelar juara pada 1961. Artinya selama 24 tahun Persib mengarungi kompetisi tanpa meraih gelar juara.

Baca juga: Yudi Guntara, Legenda Persib yang Pensiun pada Usia Matang karena Cedera Lutut

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Piala Asia U23 2024: Thailand Libas Irak, Jepang-Korea Menang

Hasil Piala Asia U23 2024: Thailand Libas Irak, Jepang-Korea Menang

Internasional
Pelatih Qatar Sebut Laga Vs Timnas U23 Indonesia Sangat Sulit, Kecewa Babak Kedua

Pelatih Qatar Sebut Laga Vs Timnas U23 Indonesia Sangat Sulit, Kecewa Babak Kedua

Timnas Indonesia
Skorsing Ivar Jenner dan Ramadhan Sananta, Lewatkan Indonesia Vs Australia

Skorsing Ivar Jenner dan Ramadhan Sananta, Lewatkan Indonesia Vs Australia

Timnas Indonesia
Hasil Liga 1: Nainggolan Bantu Bhayangkara Pesta 7 Gol, PSM Bekuk PSIS

Hasil Liga 1: Nainggolan Bantu Bhayangkara Pesta 7 Gol, PSM Bekuk PSIS

Liga Indonesia
Alasan Wasit Tak Cek VAR Saat Usir Ivar Jenner pada Qatar Vs Indonesia

Alasan Wasit Tak Cek VAR Saat Usir Ivar Jenner pada Qatar Vs Indonesia

Timnas Indonesia
Profil Nasrullo Kabirov: Pernah ke Indonesia, Punya Riwayat Beri Qatar 3 Penalti

Profil Nasrullo Kabirov: Pernah ke Indonesia, Punya Riwayat Beri Qatar 3 Penalti

Internasional
Barcelona Vs PSG, Perang Besar Sepak Bola untuk Xavi

Barcelona Vs PSG, Perang Besar Sepak Bola untuk Xavi

Liga Champions
Update Ranking BWF: Jonatan Christie Tembus 3 Besar, Ginting Melorot 4 Tingkat

Update Ranking BWF: Jonatan Christie Tembus 3 Besar, Ginting Melorot 4 Tingkat

Badminton
AC Milan dan Rafael Leao Rilis Koleksi Spesial, Filosofi Peselancar

AC Milan dan Rafael Leao Rilis Koleksi Spesial, Filosofi Peselancar

Liga Italia
Daftar Pemain Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Daftar Pemain Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Badminton
Anthony Engelen Siap Tarung di HSS Series 5 dengan 10 Jahitan di Kaki

Anthony Engelen Siap Tarung di HSS Series 5 dengan 10 Jahitan di Kaki

Olahraga
Championship Series Liga 1, Persib Pantang Bergantung Hasil Tim Lain

Championship Series Liga 1, Persib Pantang Bergantung Hasil Tim Lain

Liga Indonesia
3 Fakta Usai Timnas Indonesia Takluk dari Qatar di Piala Asia U23 2024

3 Fakta Usai Timnas Indonesia Takluk dari Qatar di Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Hasil Persebaya Vs Dewa United 0-3, Bajul Ijo Dijebol Mantan

Hasil Persebaya Vs Dewa United 0-3, Bajul Ijo Dijebol Mantan

Liga Indonesia
Barcelona Vs PSG, Bukan Pertarungan Xavi dan Luis Enrique

Barcelona Vs PSG, Bukan Pertarungan Xavi dan Luis Enrique

Liga Champions
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com