"Jadi kita harus lebih serius memikirkan bagaimana memulai liga juga memulai sepakbola yang profesional di indonesia," ungkap Alberts.
"Dengan visi jauh kedepan untuk menjadi lebih kuat di mata dunia dan karena itu kita juga perlu menggelar Piala Indonesia," imbuh dia.
Tergantung izin
Meski begitu, Alberts memahami situasi yang terjadi di sepak bola Indonesia saat ini. Sematang apapun konsep kompetisi yang dirancang, semua tergantung izin dari kepolisian. Tanpa adanya izin dari kepolisian, kegiatan resmi sepak bola Indonesia tidak bisa diselenggarakan.
"Tetapi selama ini kita juga tidak boleh lupa bahwa saat ini kita belum mendapat izin apapun termasuk di dalamnya turnamen pramusim," tutur Alberts.
Demi mendapatkan kepercayaan dari kepolisian, PT LIB sebelumnya sempat merencanakan untuk menggelar simulasi pertandingan Liga 1 dan Liga 2 2021. Dalam simulasi tersebut, akan ditekankan bagaimana protokol kesehatan yang akan diterapkan di kompetisi.
Alberts mendukung rencana tersebut. Akan tetapi, dia juga menyarankan agar klub pun turut aktif dalam menggelar simulasi pertandingan kompetisi. Misalnya, dengan cara menggelar turnamen berskala kecil untuk mematangkan skenario penerapan protokol kesehatan saat kompetisi digelar.
"Saya pikir klub juga bisa mengatur sendiri dalam menggelar kompetisi atau turnamen skala kecil dan menggelarnya di stadion kosong sekaligus untuk mengetahui bagaimana penerapan prosedur protokol di Liga," ungkap Alberts.
"Pertandingan tentunya digelar tanpa penonton, karena itu menjadi jaminan seperti yang terjadi di Eropa, Anda tidak bisa menggelar pertandingan jika orang-orang tetap datang ke stadion," sambung mantan pelatih PSM Makassar itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.