KOMPAS.com - Barcelona era kepemimpinan Presiden Josep Maria Bartomeu dinilai bobrok setelah detail kontrak Lionel Messi bocor di media.
Pendapat itu diungkapkan mantan sekaligus calon presiden Barcelona pada pemilu tahun ini, Juan Laporta.
Menurut Laporta, bocornya kontrak Lionel Messi adalah cermin dari buruknya manajemen Barcelona ketika dipimpin Josep Maria Bartomeu.
Nama Josep Maria Bartomeu saat ini memang menjadi sorotan setelah surat kabar Spanyol, El Mundo, merilis detail nilai kontrak Lionel Messi.
Bartomeu kini dituduh sebagai salah satu pihak yang ikut andil membocorkan Lionel Messi.
Baca juga: Ribut Detail Kontrak Lionel Messi, La Pulga Justru Topang Barcelona
Sebab, Bartomeu adalah presiden Barcelona yang menandatangani perpanjangan kontrak Lionel Messi pada November 2017.
Detail perpanjangan kontrak itulah yang ditulis El Mundo.
Dalam laporannya, El Mundo menyebut Lionel Messi akan menerima 555 juta euro atau sekitar Rp 9,4 triliun selama membela Barcelona sampai 30 Juni 2021, terhitung sejak kontraknya diperpanjang.
Detail kontrak Lionel Messi itu kini ramai diperdebatkan terlebih Barcelona saat ini tengah menghadapi krisis keuangan dan terancam bangkrut.
Tuduhan publik terhadap Bartomeu bukannya tanpa alasan.
Sebab, Bartomeu terkenal tidak akur dengan Lionel Messi ketika menjabat sebagai presiden Barcelona sejak Januari 2014 hingga mengundurkan diri pada Oktober 2020.
Meski demikian, Bartomeu secara terbuka menyatakan tidak terlibat dalam kisruh kontrak Lionel Messi saat ini.
Bertomeu juga memastikan akan menuntut siapa pun yang menuduhnya membocorkan kontrak Lionel Messi.
Baca juga: Kandidat Presiden Barcelona Sebut Kepergian Messi Bukan Akhir Dunia
Terkait kisruh kontrak ini, Juan Laporta langsung membela Lionel Messi.
Juan Laporta menilai manajemen Barcelona era Bartomeu adalah pihak yang bersalah atas kebocoran kontrak Lionel Messi maupun situasi klub secara keseluruhan.