KOMPAS.com - Manchester City memasuki pekan pertandingan ke-21 kompetisi teratas Liga Inggris, Premier League, berstatus sebagai pemuncak klasemen sementara.
Posisi tersebut mereka raih setelah meraih tujuh kemenangan dalam pertandingan di kancah liga secara beruntun sejak Desember lalu.
Bahkan, skuad asuhan pelatih Pep Guardiola itu tidak terkalahkan dalam sebelas pertandingan terakhir mereka di ajang liga tepatnya saat meraih kemenangan 5-0 atas Burnley pada 28 November 2020.
Rupanya sejak saat itu Man City sedikit mengubah pendekatan permainan mereka, dengan kembali menerapkan pola serangan yang pernah diterapkan pada musim lalu.
Baca juga: Kalah dari Tim Juru Kunci, Man United Gagal Kudeta Man City
"Saya tidak menyukai cara tim ini bermain dan untuk sejumlah alasan kami harus beradaptasi dengan kualitas para pemain yang tersedia belakangan ini," ujar Guardiola seperti dilansir dari BBC.
"Alasan tersebut membuat saya kembali menempatkan para pemian sayap lebih melebar dan garis pertahanan awal lebih maju, sehingga saat kami memegang bola para pemain tidak banyak berlari," ucapnya.
Taktik gubahan pelatih asal Spanyol itu membuat Man City tampil lebih stabil, serta mendorong para pemain mengeluarkan kemampuan terbaiknya.
Guardiola menyebut gaya permainan anak asuhnya yang terlihat lebih tenang membuat mereka bisa menciptakan peluang lebih banyak untuk membongkar pertahanan lawan.
Pelatih 50 tahun itu sekaligus meluruskan anggapan timnya terlihat tidak lagi bergairah untuk membangun serangan ketika hasil pertandingan tidak lagi berpihak pada timnya.
"Orang lain menuding para pemain tidak terlihat bersemangat saat hasil akhir laga buruk bagi kami, sebaliknya kami lebih sering bermain jelek ketika para pemain kelewat sering berlari membawa bola," ujar Guardiola.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.