Akan tetapi, karier sepak bola Yudi tidak berlangsung lama. Cedera lutut yang dialaminya memaksa Yudi gantung sepatu pada usia 28 tahun. Sangat disayangkan tentunya, karena bagi pesepak bola, usia 27 atau 28 tahun merupakan usia emas mereka dalam perjalanan karier sepak bola.
Yudi mengungkapkan, cedera lutut yang dialaminya itu bukan disebabkan karena benturan atau tekel dari pemain lawan. Melainkan proses alamiah. Diakui Yudi, sejak usia 13 tahun dirinya sudah mendapatkan pola latihan intensif seperti halnya pesepak bola profesional.
"Jadi begini, karena sejak usia 13 tahun itu saya sudah menjalani latihan intensif pagi dan sore dan tidak sesuai dengan porsi latihan untuk pemain seusia saya. Dan itu terus berlangsung selama saya berkiprah di usia junior," ujar Yudi.
Hanya saja, latihan keras yang pernah dijalani Yudi di usia junior malah membuat bantalan lututnya terkikis sedikit demi sedikit. Pada tahun 1996, cedera lutut yang dialami Yudi sudah sering kambuh.
Akibatnya, dia jarang bermain selama 90 menit. Bukannya kalah saing, namun karena Yudi hanya mampu main selama 45 menit saja. Lewat dari itu, maka Yudi bisa merasakan ngilu di bagian lututnya. Pada tahun 1999 Yudi pun akhirnya memutuskan pensiun di usia 28 tahun.
"Hanya saja, karena porsi latihan yang saya jalani sewaktu usia remaja itu tidak sesuai, berpengaruh pada kondisi kaki saya. Bantalan lutut saya terkikis," ungkap Yudi.
"Nah mulai kerasa itu di tahun 1996, saya sudah tidak kuat main selama 90 menit, paling 45 menit saja sudah terasa linu. Akhirnya tahun 1999 saya gantung sepatu," tutur dia.