Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memoar Masa Kelam Persib pada Liga Indonesia 2003

Kompas.com - 26/01/2021, 20:25 WIB
Kontributor Bola, Septian Nugraha,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

"Bagaimana tidak, bayangkan saja, selama setengah musim itu kami terus berada di posisi paling bawah. Saya benar-benar stress. Bahkan, untuk keluar rumah saja rasanya malu sekali," kata Dahi kepada Kompas.com, belum lama ini.

Mengenai penyebab keterpurukan Persib pada Liga Indonesia 2003, Dahi enggan membebankan semua kesalahan kepada para pemain Polandia dan Marek selaku pelatih kepala. Dikatakan Dahi, persiapan Persib dalam mengarungi Liga Indonesia 2003 memang kurang maksimal.

Bisa dibilang, persiapan Persib kala itu kalah cepat dengan kontestan lainnya. Hal tersebut, membuat Persib kesulitan mendapatkan pemain incarannya, karena sudah keburu di kontrak tim lain. Akibatnya, skuad Persib saat itu lebih banyak dihuni pemain muda.

"Waktu itu pemain seniornya kan hanya saya, Asep Dayat, dan Udin Rafiudin. Selebihnya adalah pemain muda dan tambahan tiga pemain asing itu," ungkap Dahi.

Menyoal performa para pemain asing Polandia, Dahi tidak menampik mereka memang kurang memberikan kontribusi maksimal bagi tim. Akan tetapi, Dahi menuturkan, ada sejumlah faktor yang membuat permainan mereka kurang berkembang. Salah satunya, proses adaptasi yang lambat dan juga shock culture.

"Bahkan, saat Marek itu pertama datang ke Indonesia, kita kan ada satu uji coba. Dia kaget dengan kultur sepak bola Indonesia yang keras. Jadi, menurut saya, ini hanya soal adaptasi yang tidak berjalan mulus," tutur Dahi.

Hal tersbeut juga diakui oleh Mucharski, dalam wawancara bersama Kompas.com beberapa waktu lalu, Mucharski mengakui bahwa pada saat itu dia dan rekan-rekannya dari Polandia tidak bisa memberikan kontribusi maksimal untuk tim.

"Alasan sederhananya adalah, kami dituntut untuk bisa membawa tim selalu memenangi pertandingan dan mencetak banyak gol. Tetap, yang terjadi sebaliknya. Kami hanya tidak bermain dengan baik, dan kami menelan banyak hasil buruk," kata Mucharski.

Kesetiaan bobotoh

Meski dalam kondisi terpuruk, Persib tidak pernah ditinggalkan oleh bobotoh. Saat Persib bertanding, Stadion Siliwangi yang kala itu menjadi markas Maung Bandung tetap penuh sesak dengan puluhan ribu orang beratribut biru khas Persib.

Dahi mengakui, bobotoh adalah suporter yang luar biasa. Dalam kondisi apapun, bobotoh selalu mendampingi perjuangan tim. Bahkan, ketika Persib tampil dalam babak play-off penentuan promosi dan degradasi, bobotoh tetap mendukung perjalanan tim hingga akhirnya Persib lepas dari jerat degradasi.

"Bobotoh itu sangat luar biasa, dalam kondisi apapun mereka tetap mendukung kami. Waktu tahun 2003, Stadion Siliwangi itu selalu penuh meski performa kami sedang turun. Bahkan ketika babak play-off di Solo pun bobotoh hadir ke sana untuk mendukung kami," tutur Dahi.

Kesetiaan bobotoh dalam mendukung tim yang mereka cintai juga diungkapkan Mucharski. Mantan pemain Wisla Krakow itu menyatakan penyesalannya, karena tidak bisa membalas kesetiaan dukungan bobotoh yang luar biasa dengan prestasi yang mereka harapkan.

"Bagi saya, bobotoh adalah suporter yang luar biasa. Mereka selalu bersorak dan memberikan dukungan kepada kami. Tetapi, pada saat itu, kami tidak bisa memberikan apa yang mereka inginkan, yaitu kemenangan," ucap Mucharski.

Setelah terpuruk selama putaran pertama Liga Indonesia 2003, pengurus Persib pun memutuskan merombak skuadnya. Posisi Marek digantikan Juan Antonio Paez, pelatih asal negeri Cile.
Paez datang membawa serta tiga pemain asal Cile lainnya untuk menggantikan posisi trio Polandia yang juga didepak. Ketiga pemain tersebut adalah; Claudio Lizama, Alejandro Tobar, dan Rodrigo Sanhueza

Kehadiran Paez dan tiga pemain Cile boyongannya ternyata sukses mengangkat prestasi tim Persib. Perlahan tetapi pasti, Maung Bandung bangkit dan keluar dari posisi juru kunci. Persib pun terselamatkan dari ancaman degradasi setelah melalui babak play-off promosi degradasi dengan catatan apik.

Persib lolos dari ancaman degradasi setelah mengunci kemenangan atas Persela Lamongan dan PSIM Yogyakarta dengan skor 1-0, dan menahan imbang Perseden Denpasar 4-4.

"Kalau sampai degradasi, itu nama saya akan tercatat dalam sejarah, membawa Persib degradasi. Jadi bebannya memang sangat berat sekali," tutur Dahi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Persik Vs PSS, Macan Putih Ingin Tutup Laga Kandang dengan Happy Ending

Persik Vs PSS, Macan Putih Ingin Tutup Laga Kandang dengan Happy Ending

Liga Indonesia
Nathan Tjoe-A-Oen Kembali Perkuat Timnas, Ada 'Peran' Suporter

Nathan Tjoe-A-Oen Kembali Perkuat Timnas, Ada "Peran" Suporter

Timnas Indonesia
Lobi Ketum dan Suporter Jadi Kunci, Nathan 'Terbang' demi Timnas Indonesia

Lobi Ketum dan Suporter Jadi Kunci, Nathan "Terbang" demi Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Sederet Fakta Ujian bagi Persebaya Jelang Laga Lawan Bali United

Sederet Fakta Ujian bagi Persebaya Jelang Laga Lawan Bali United

Liga Indonesia
Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U23

Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Pesta 5 Gol ke Gawang Chelsea, Arteta Puji Fisik dan Mentalitas Arsenal

Pesta 5 Gol ke Gawang Chelsea, Arteta Puji Fisik dan Mentalitas Arsenal

Liga Inggris
Head to Head Persib Bandung Vs Borneo FC, Tim Produktif Vs Pertahanan Terbaik

Head to Head Persib Bandung Vs Borneo FC, Tim Produktif Vs Pertahanan Terbaik

Liga Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: Kerja Keras, Tekad Rizky Ridho Bawa Garuda Terbang

Indonesia Vs Korea Selatan: Kerja Keras, Tekad Rizky Ridho Bawa Garuda Terbang

Timnas Indonesia
BCL Asia 2024, Diwarnai Ejected Brandone Francis, Prawira Bandung Bisa Menang

BCL Asia 2024, Diwarnai Ejected Brandone Francis, Prawira Bandung Bisa Menang

Sports
Klasemen Liga Inggris: Libas Chelsea 5-0, Arsenal Jauhi Liverpool-Man City

Klasemen Liga Inggris: Libas Chelsea 5-0, Arsenal Jauhi Liverpool-Man City

Liga Inggris
Tim Indonesia Bertolak ke China, Target Juara Thomas Cup 2024

Tim Indonesia Bertolak ke China, Target Juara Thomas Cup 2024

Badminton
Hancur Lebur 5-0 oleh Arsenal, Pochettino Ungkit Menyerah dan Pemain Besar

Hancur Lebur 5-0 oleh Arsenal, Pochettino Ungkit Menyerah dan Pemain Besar

Liga Inggris
Korea Selatan Vs Indonesia, Pesan dan Prediksi Klok, Garuda Punya Peluang

Korea Selatan Vs Indonesia, Pesan dan Prediksi Klok, Garuda Punya Peluang

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan, Kata Shin Tae-yong soal Insiden Pelemparan Telur

Indonesia Vs Korea Selatan, Kata Shin Tae-yong soal Insiden Pelemparan Telur

Timnas Indonesia
Hasil Grup D Piala Asia U23: Vietnam dan Malaysia Telan Kekalahan

Hasil Grup D Piala Asia U23: Vietnam dan Malaysia Telan Kekalahan

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com