Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uang Besar Masalah Besar di Chelsea, Lampard Pun Terjerat Jebakan...

Kompas.com - 26/01/2021, 10:39 WIB
M. Hafidz Imaduddin,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

Sumber Sky Sports

LONDON, KOMPAS.com - Frank Lampard harus menerima kenyataan resmi dipecat Chelsea, Senin (25/1/2021) malam WIB.

Status legenda klub seakan tidak bisa menyelamatkan Frank Lampard dari tangan besi pemilik Chelsea, Roman Abramovich.

Frank Lampard tetap dipecat Chelsea meskipun kontraknya masih tersisa enam bulan lagi.

Pelatih asal Inggris itu ditunjuk menjadi pelatih Chelsea pada awal musim 2019-2020 dengan kontrak tiga tahun untuk menggantikan Maurizio Sarri yang dipecat.

Penunjukan Lampard saat itu sempat dipertanyakan banyak pihak. Sebab, Lampard sebagai pelatih terbilang masih hijau karena belum memiliki pengalaman melatih tim kasta tertinggi liga Eropa.

Baca juga: Mourinho soal Chelsea Pecat Lampard: Sepak Bola Makin Kejam...

Pengalaman Lampard hanyalah satu tahun melatih Derby County dengan prestasi finalis play-off kasta kedua Liga Inggris, Divisi Championship, musim 2018-2019.

Pada musim pertamanya di Chelsea, Lampard juga harus menghadapi tantangan larangan transfer pemain selama satu tahun.

Tantangan Lampard semakin berat karena Chelsea memutuskan melepas Eden Hazard ke Real Madrid pada awal musim 2019-2020.

Meski dengan pemain "seadanya", Lampard bisa terbilang sukses pada musim pertamanya di Chelsea.

Lampard berhasil membawa Chelsea finis di urutan empat Liga Inggris dan menjadi runner-up Piala FA musim 2019-2020.

Salah satu kunci dari keberhasilan Lampard pada musim pertamanya adalah memberi kesempatan bermain kepada banyak pemain muda.

Baca juga: Rasa Penyesalan Frank Lampard Usai Dipecat oleh Chelsea

Mason Mount, Billy Gilmour, Reece James, dan Tammy Abraham adalah empat pemain muda yang sering mengisi starting line up Chelsea pada musim debut Frank Lampard.

Berlanjut ke musim kedua, Lampard langsung dimanjakan dengan sokongan uang transfer melimpah dari manajemen Chelsea.

Tidak tanggung-tanggung, Lampard menghabiskan lebih dari 300 juta pounds atau lebih dari Rp 5 triliun untuk mendatangkan delapan pemain pada musim keduanya.

Kai Havertz, Ben Chilwell, Timo Werner, Hakim Ziyech, dan Christian Pulisic adalah lima pemain anyar Chelsea yang dibeli dengan harga lebih dari 30 juta pounds.

Geliat transfer itu langsung membuat Chelsea kerap disebut kandidat kuat juara Liga Inggris musim ini.

Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, dan arsitek Liverpool, Juergen Klopp, adalah dua sosok yang secara terbuka sudah menyatakan bahwa Chelsea adalah pesaing kuat karena memilki skuad yang "lengkap".

Baca juga: Dua Sisi Kepemimpinan Lampard di Chelsea: Dampak Baik dan Rekor Buruk

Namun, Frank Lampard gagal memenuhi ekspektasi itu. Performa Chelsea mulai menurun ketika kalender kompetisi memasuki periode padat pada Desember 2020.

Posisi Chelsea di klasemen Liga Inggris melorot dari awalnya urutan ketiga pada awal Desember 2020 kini menempati peringkat kesembilan.

Peringkat Chelsea terus menurun karena menelan lima kekalahan dari sembilan pertandingan terakhir Liga Inggris.

Statistik itu tentu mengkhawatirkan mengingat Chelsea tercatat hanya satu kali kalah dari 18 pertandingan di semua kompetisi sebelum Desember 2020.

Penurunan performa Chelsea pada akhirnya membuat Lampard harus kehilangan pekerjaannya.

Kabar Frank Lampard dipecat Chelsea turut mendapat perhatian dari legenda Manchester United, Gary Neville.

Menurut Neville, Lampard seperti masuk ke jebakan yang dia buat sendiri. Hal itu tidak lepas dari uang transfer yang dihabiskan Frank Lampard pada musim keduanya.

Baca juga: Ucapan Frank Lampard untuk Abramovich Usai Dipecat Chelsea

Neville menilai Lampard seharusnya tahu bahwa ekspektasi di Chelsea pasti tinggi setelah menghabiskan banyak uang transfer. 

"Lampard melakukan pekerjaan hebat pada musim pertamanya. Setelah itu, Lampard dan Chelsea mulai belanja banyak pemain," kata Neville dikutip dari situs Sky Sports.

"Uang transfer selalu mendatangkan lebih banyak ekspektasi. Kita semua tahu apa yang akan terjadi di Chelsea ketika ekspektasi sangat tinggi. Mereka pasti ingin hasil yang instan," tutur Neville.

"Chelsea selama bertahun-tahun memiliki pendekatan yang sama ke semua pelatih. Frank Lampard juga pasti sudah tahu hal itu ketika menerima tawaran dari Chelsea," ucap Neville.

"Inkonsitensi Chelsea dalam enam pekan terakhir membuat Lampard harus kehilangan pekerjaan. Dari pandangan pribadi, saya tidak terkejut dengan hal itu (Lampard dipecat)," tutur Neville.

Setelah memecat Lampard, Chelsea kini dikabarkan mulai mendekati mantan pelatih Paris Saint-Germain, Thomas Tuchel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Sky Sports
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anthony Engelen Siap Tarung di HSS Series 5 dengan 10 Jahitan di Kaki

Anthony Engelen Siap Tarung di HSS Series 5 dengan 10 Jahitan di Kaki

Olahraga
Championship Series Liga 1, Persib Pantang Bergantung Hasil Tim Lain

Championship Series Liga 1, Persib Pantang Bergantung Hasil Tim Lain

Liga Indonesia
3 Fakta Usai Timnas Indonesia Takluk dari Qatar di Piala Asia U23 2024

3 Fakta Usai Timnas Indonesia Takluk dari Qatar di Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Hasil Persebaya Vs Dewa United 0-3, Bajul Ijo Dijebol Mantan

Hasil Persebaya Vs Dewa United 0-3, Bajul Ijo Dijebol Mantan

Liga Indonesia
Barcelona Vs PSG, Bukan Pertarungan Xavi dan Luis Enrique

Barcelona Vs PSG, Bukan Pertarungan Xavi dan Luis Enrique

Liga Champions
Peringatan Pochettino kepada Jackson dan Madueke yang Rebutan Penalti

Peringatan Pochettino kepada Jackson dan Madueke yang Rebutan Penalti

Liga Inggris
Piala Asia U23, STY Sebut Timnas Indonesia Dibuat Tak Nyaman Jelang Vs Qatar

Piala Asia U23, STY Sebut Timnas Indonesia Dibuat Tak Nyaman Jelang Vs Qatar

Timnas Indonesia
Timnas U23 Indonesia Vs Qatar, Reaksi Ivar Jenner Usai Kartu Merah Kontroversial

Timnas U23 Indonesia Vs Qatar, Reaksi Ivar Jenner Usai Kartu Merah Kontroversial

Timnas Indonesia
Top Skor Liga Inggris: Cole Palmer-Haaland Teratas dengan 20 Gol

Top Skor Liga Inggris: Cole Palmer-Haaland Teratas dengan 20 Gol

Liga Inggris
Prediksi Skor Barcelona Vs PSG Leg Kedua 8 Besar Liga Champions

Prediksi Skor Barcelona Vs PSG Leg Kedua 8 Besar Liga Champions

Liga Champions
Piala Asia U23 2024, Timnas Indonesia Protes ke AFC Usai Wasit Kontroversial

Piala Asia U23 2024, Timnas Indonesia Protes ke AFC Usai Wasit Kontroversial

Timnas Indonesia
STY Nilai Laga Indonesia Vs Qatar seperti Pertunjukan Komedi

STY Nilai Laga Indonesia Vs Qatar seperti Pertunjukan Komedi

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024, Kata Pelatih Qatar Usai Kalahkan Timnas Indonesia

Piala Asia U23 2024, Kata Pelatih Qatar Usai Kalahkan Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas U23 Indonesia Usai Dibekuk Qatar, Bangkit Lawan Australia

Jadwal Timnas U23 Indonesia Usai Dibekuk Qatar, Bangkit Lawan Australia

Timnas Indonesia
Jadwal Leg Kedua 8 Besar Liga Champions 2023-2024, Barcelona Vs PSG, Dortmund Vs ATM

Jadwal Leg Kedua 8 Besar Liga Champions 2023-2024, Barcelona Vs PSG, Dortmund Vs ATM

Liga Champions
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com