Alhasil, The Foxes pun finis di tempat kelima. Namun, kini mereka mampu mengulangi konsistensi di empat besar, bahkan sekarang di puncak.
Konsistensi tersebut dapat menjadi faktor utama yang dapat membuat mereka layak untuk diperhitungkan sebagai jawara musim ini.
2. Torehan Poin Identik Ketika Juara Musim 2015-2016
Jika membandingkan dengan raihan poin Leicester City pada pertengahan musim ketika menjadi juara Premier League 2015-2016, mereka tercatat mengumpulkan 39 poin.
Torehan tersebut membuat The Foxes berada di posisi kedua, di bawah Arsenal pada paruh musim saat itu.
Baca juga: Jadwal Liga Inggris, Man United dan Man City Berebut Puncak Klasemen
Kini, Jamie Vardy cs sukses mengumpulkan 38 poin dan berada di tempat teratas dari 19 laga, poin identik ketika saat mereka juara.
Dengan fakta tersebut, jelas Leicester terbukti dapat melakukan sesuatu hal hebat musim ini dan tidak menutup kemungkinan pula mengulangi dongeng musim 2015-2016.
Leicester City memang sudah tak ditukangi lagi oleh Claudio Ranieri, pelatih saat mereka juara Liga Inggris. Namun, sekarang The Foxes berada di juru taktik, Brendan Rodgers.
Pelatih asal Irlandia Utara pun dapat menjadi faktor yang dapat menghadirkan kejutan untuk Leicester. Pasalnya, ia memiliki pengalaman dalam bersaing untuk menjadi juara liga.
Ketika Rodgers melatih Liverpool pada 2013-2014, ia hampir membawa The Reds juara saat itu. Sayang, pada akhir musim timnya kalah bersaing dengan Manchester City.
Baca juga: Laga Liverpool Vs Man United Pecahkan Rekor Siaran Televisi di Inggris
Liverpool finis di peringkat kedua dengan 84 poin, kalah dua angka dari The Citizens.
Meski demikian, fakta bahwa Rodgers pernah besaing ketat dan hampir juara dapat menjadi modal apik Leicester.
Mereka menjadi memiliki modal meneruskan tren positif hingga musim, untuk setidaknya konsisten di empat besar sambil membawa peruntungan demi menjadi nomor satu.
4. Skuad yang Menjanjikan