BANGKALAN, KOMPAS.com - Mendiang Syekh Ali Jaber mendapatkan tempat khusus di hati kiper Madura United, M. Ridho Djazulie.
Berpulangnya pendakwah kharismatik tersebut ikut menciptakan duka bagi sang penjaga gawang.
Bagi M. Ridho, Syekh Ali Jaber tidak hanya seorang pendakwah, tetapi juga role model manusia yang dekat dengan Yang Maha Esa.
Ceramahnya menenangkan hati dengan tutur kata dan tindakan yang sangat sopan santun.
Kiper beruisa 29 tahun itu mengaku ada satu peristiwa yang membuatnya begitu terpesona dengan ulama asal Madinah tersebut.
Baca juga: Liga 1 Belum Jelas, Madura United Siapkan Surat Pembubaran Tim
Hal tersebut terjadi saat insiden penyerangan yang mengakibatkan luka tusuk 10 jahitan pada medio September.
Di sini, dia melihat kebesaran hati seorang ulama yang tidak pernah dilihat sebelumnya.
“Yang membuat saya sangat kagum ketika beliau ditusuk oleh orang yang tidak dikenal,” kata mantan penjaga gawang Borneo FC kepada KOMPAS.com.
“Beliau malah memaafkan pelaku dan juga meredakan (menenangkan) seluruh umat muslim agar tidak terpancing.”
“Beliau juga selalu netral. Tidak membedakan-bedakan ras dan agama,” imbuh kiper kelahiran Pekalongan tersebut.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan