Oezil juga memastikan masih ingin bertahan di Arsenal setidaknya sampai kontraknya habis pada Juni 2021.
Jika situasi ini terus berlarut sampai Juni 2021, Arsenal bisa dikatakan menjadi pihak yang paling merugi.
Sebab, Arsenal tetap harus membayar gaji Oezil sebesar 350.000 pounds atau setara Rp 6,6 miliar per pekan.
Terkait untung rugi tersebut, Arteta berharap Arsenal bisa segera menemukan solusi yang tepat untuk kedua belah pihak.
Baca juga: Arsenal Bangkit, Mesut Oezil dari London Lampaui Kai Havertz
"Kami bisa menyelesaikan masalah ini dengan banyak cara. Saya tahu, ketika saya membuat keputusan (mengeluarkan Oezil dari skuad) pasti ada konsekuensi yang ditimbulkan," kata Arteta.
"Kami harus segera menemukan solusi yang tepat untuk pemain dan klub," ujar Arteta menambahkan.
Pada Desember 2020, beredar rumor bahwa Arteta ingin mengembalikan Oezil ke skuad.
Hal itu tidak lepas dari penurunan performa Arsenal yang sempat mengalami periode buruk tidak pernah menang tujuh laga beruntun pada ajang Liga Inggris.
Tidak hanya itu, Arsenal juga tersingkir dari perempat final Piala Liga Inggris pada Desember 2020 setelah kalah dari Manchester City.
Namun, rumor Oezil akan kembali dipanggil Arteta lambat laun menguap setelah performa Arsenal meningkat sejak akhir Desember 2020 hingga awal tahun ini.
Dalam empat laga terakhir di semua kompetisi, Arsenal asuhan Arteta berhasil meraih kemenangan dengan rincian mencetak 10 gol dan baru kebobolan sekali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.