MALANG, KOMPAS.com - Nasib Liga 1 2020 yang tak kunjung menemukan titik terang ditambah dengan memanasnya isu pembubaran tim ikut berdampak pada mental pemain Arema FC.
General Manajer Arema FC, Ruddy Widodo, mengakui para pemain mulai resah menunggu kepastian.
Dia pun mengutarakan pihak Arema FC tidak bisa bertindak banyak. Satu hal yang bisa mereka lakukan hanya meyakinkan pemain bahwa badai pasti berlalu.
“Banyak pemain yang tanya ‘abu-abu pak?’. Akhirnya kami bilang pemain liga kan profesional. Meski liga belum jelas, karena profesi ya minimal pemain menjaga badan dan latihan sendiri,” kata pria asal Madiun tersebut.
Baca juga: Arema Yakin Buramnya Kelanjutan Liga Bisa Jelas dengan Bahasa Bola
Ruddy Widodo memberikan wejangan kepada pemain untuk lebih bijak dalam mengatur keuangan. Kondisi saat ini serba prihatin dan juga tidak bisa dipastikan.
Dia berpesan agar pemain ikut menahan diri dari pengeluaran-pengeluaran yang tidak diperlukan.
“Selain itu kami sampaikan jangan neko-neko, yang penting keluarga cukup. Jangan berpikir gaya hidup yang lain karena pandemi belum tahu sampai kapan,” tutur pria berkacamata tersebut.
“Kami biasanya memberikan wejangan seperti itu karena sekarang madesu (masa depan suram) sepak bola Indonesia,“ imbuhnya.
Selain nasib Liga 1 2020 yang belum jelas, pemain juga resah dengan kontrak mereka.
Ruddy Widodo mengungkapkan beberapa pemain sudah mulai bertanya masalah pembayaran gaji terakhir yang akan mereka dapatkan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.