Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruddy Widodo: Pemain Arema FC Mulai Diserang Kecemasan

Kompas.com - 09/01/2021, 20:40 WIB
Suci Rahayu,
Firzie A. Idris

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Nasib Liga 1 2020 yang tak kunjung menemukan titik terang ditambah dengan memanasnya isu pembubaran tim ikut berdampak pada mental pemain Arema FC.

General Manajer Arema FC, Ruddy Widodo, mengakui para pemain mulai resah menunggu kepastian.

Dia pun mengutarakan pihak Arema FC tidak bisa bertindak banyak. Satu hal yang bisa mereka lakukan hanya meyakinkan pemain bahwa badai pasti berlalu.

“Banyak pemain yang tanya ‘abu-abu pak?’. Akhirnya kami bilang pemain liga kan profesional. Meski liga belum jelas, karena profesi ya minimal pemain menjaga badan dan latihan sendiri,” kata pria asal Madiun tersebut.

Baca juga: Arema Yakin Buramnya Kelanjutan Liga Bisa Jelas dengan Bahasa Bola

Ruddy Widodo memberikan wejangan kepada pemain untuk lebih bijak dalam mengatur keuangan. Kondisi saat ini serba prihatin dan juga tidak bisa dipastikan.

Dia berpesan agar pemain ikut menahan diri dari pengeluaran-pengeluaran yang tidak diperlukan.

“Selain itu kami sampaikan jangan neko-neko, yang penting keluarga cukup. Jangan berpikir gaya hidup yang lain karena pandemi belum tahu sampai kapan,” tutur pria berkacamata tersebut.

“Kami biasanya memberikan wejangan seperti itu karena sekarang madesu (masa depan suram) sepak bola Indonesia,“ imbuhnya.

General Manajer Arema FC, Ruddy Widodo.KOMPAS.com/Suci Rahayu General Manajer Arema FC, Ruddy Widodo.

Selain nasib Liga 1 2020 yang belum jelas, pemain juga resah dengan kontrak mereka.

Ruddy Widodo mengungkapkan beberapa pemain sudah mulai bertanya masalah pembayaran gaji terakhir yang akan mereka dapatkan.

Arema FC memang menegaskan tidak akan sampai melakukan pembubaran tim.

Namun, kondisi yang serba tidak pasti ini membuat kecil kemungkinan pemain untuk mendapatkan perpanjangan kontrak.

Baca juga: Tanggapan Arema FC soal Isu Pembubaran Tim karena Liga Tak Jelas

Alasan sama menjadi landasan Persebaya Surabaya dan Madura United membubarkan tim.

“Belum ada yang menanyakan pembubaran tim, tapi ada yang tanya gaji terakhir kapan. Saya suruh lihat kontrak terakhirnya kapan.” 

“Kan Madura United dan Persebaya dibubarkan karena mayoritas pemainnya sudah habis kontrak dan tidak diperpanjang, membebaskan karena belum ada kejelasan liga,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com