BANDUNG, KOMPAS.com - Hampir setahun gelaran kompetisi sepak bola Indonesia terhenti karena wabah virus corona.
Penangguhan kompetisi tak pelak membuat semua klub kesulitan finansial.
Permasalahan tersebut pun juga dialami oleh klub elite Liga 1, Persib Bandung.
Direktur Operasional PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahyono mengatakan, terhentinya kompetisi membuat finansial klub berjulukan Maung Bandung itu goyah.
Teddy mengatakan, keuangan Persib babak belur selama pandemi.
Bagaimana tidak, selama kompetisi terhenti, pemasukan Persib mengalami penurunan drastis.
Baca juga: Enggan Termakan Isu, Persib Tunggu Keputusan Resmi Soal Nasib Liga 1
Padahal, manajemen tetap memiliki kewajiban untuk membayar gaji pemain, pelatih, dan staf tim.
Beruntung, ada sedikit keringanan yang didapatkan Persib dan seluruh klub Liga 1 serta Liga 2 dalam memenuhi hak-hak pemain.
PSSI mengeluarkan kebijakan terkait pemotongan gaji pemain hingga 75 persen.
Kondisi tersebut berlaku selama kompetisi dihentikan,
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan