Dia berdalih Arema FC bukan hanya sekadar klub, melainkan juga menjadi identitas, kultur, dan pemersatu masyarakat Malang.
Dia dan manajemen merasa ada tanggung jawab besar sebagai pihak yang sudah dipercaya untuk menjaga eksistensi Arema FC.
Karena itu, dirasa kurang bijak jika kemudian Arema FC dibubarkan saat masih memegang optimisme yang besar.
"Sepertinya kami tidak akan mengambil langkah seperti itu," kata pria berusia 48 tahun itu.
"Walaupun memang statement-nya tim yang dibubarnya, tetapi kembali lagi, Arema kan berdiri karena kultur yang ingin menyatukan orang-orang Malang dari kegiatan negatif," ujarnya.
"Arema itu wadah. Sebelum ada Arema, Arek Malang ini berkubu-kubu. Nah, Arema ini didirikan untuk mewadahi supaya tidak ada lagi kubu-kubu Arek Malang," katanya.
"Jadi, Arema ini lebih ke kultur," ujarnya.
Baca juga: Arema FC Dukung Pembatasan Akses Masuk WNA, Asal Liga 1 Diperhatikan
Meskipun demikian, Ruddy Widodo juga tidak menutup kemungkinan pembubaran tim Arema FC.
Dengan catatan, memang PSSI dan PT LIB memastikan tidak ada atau tidak dimemperbolehkan kegiatan sepak bola dalam kurun waktu yang ditentukan.
"Namun, kalau kemudian kemunginan diumumkan sepak bola ditiadakan hingga tahun 2022 gitu, ya pasti dibubarkan timnya," katanya.
"Akan tetapi, untuk waktu dekat ini tidak ada rencana seperti itu. Memang masa ini masa terberat," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.