MALANG, KOMPAS.com - General Manager Arema FC, Ruddy Widodo, memberikan komentarnya terkait isu pembubaran tim.
Sebelumnya, klub Liga 1 yang memutuskan untuk membubarkan tim adalah Madura United.
Kabar tersebut muncul karena hingga awal bulan Januari 2021 tak kunjung ada kejelasan mengenai kelanjutan kompetisi Liga 1 dari PSSI maupun PT LIB.
Dalam komentarnya, keputusan yang diambil Madura United sangat realistis dan masuk akal.
"Tidak apa-apa, tidak masalah," kata manajer asal Madiun itu.
"Mungkin kontraknya pemain Madura United habis di Desember karena belum ada kepastian, ya untuk apa (diperbarui)," ujarnya.
Baca juga: Liga 1 Belum Jelas, Madura United Siapkan Surat Pembubaran Tim
Ruddy Widodo menegaskan, setiap klub punya masalah, kondisi, dan pertimbangan yang berbeda selama masa tunggu ini.
Karena itu, setiap klub pun akan mengambil kebijakan yang dirasa menekan kerugian sehingga tidak heran jika kemudian kebijakan setiap klub kemudian berbeda-beda.
"Kalau sudah ada kepastian, pasti akan ada perpanjangan kontrak untuk peman yang bagus, yang kurang bagus, dievaluasi," tutur pria berkacamata itu.
"Ya kalau tidak ada kepastian apa-apa, ibaratnya membayar sign fee terus tidak ngapa-ngapain kan juga rugi," ucapnya.
"Ya yang benar memang itu, yang dibubarkan kan timnya, bukan klubnya," katanya.
Baca juga: Persib Buka Opsi Lepas Pemain Asing ke Klub Luar Negeri
Semenjak langkah tersebut diambil, isu pembubaran tim mulai berembus kencang.
Sejumlah tim dikabarkan memutuskan menggantungkan kontrak pemain-pemain yang habis sampai mendapatkan kepastian kompetisi 2021 ini.
Isu tersebut pun membayangi semua klub Liga 1 2020, termasuk Arema FC.
Ruddy Widodo dengan tegas memastikan Singo Edan tidak akan mengambil langkah yang sama. Setidaknya untuk sampai saat ini.