BANJARNEGARA, KOMPAS.com - Kepindahan Syahrian Abimanyu ke tim raksasa Malaysia, Johor Darul Ta’zim menciptakan dilema dalam diri Rasiman, asisten pelatih Madura United sekaligus ayah sang gelandang berusia 21 tahun itu.
Terlepas posisi sebagai asisten pelatih Madura United, Rasiman mengakui perasaannya campur aduk melepas kepergian Abimanyu ke Malaysia.
Dia mengaku ada rasa sangat senang dan bangga putranya bisa membela tim terbaik Malaysia yang sudah punya nama di level Asia tersebut.
Namun, di sisi lain Rasimin juga tak menampik bahwa ada rasa sedih mengiringi.
Pertama, pencapaian tersebut membuatnya merasa berhasil menjalankan tugasnya sebagai orang tua.
“Bangga karena apa yang diraih oleh Abi itu tidak mudah, ini kali pertama pemain Indonesia bisa berlabuh di JDT. Dia akan mengikuti program jangka panjang,” kata asisten Rahmad Darmawan tersebut kepada KOMPAS.com.
Baca juga: Alasan Rahmad Darmawan Yakin Syahrian Abimanyu Bakal Sukses di JDT
“Artinya, tugas saya sebagai orang tua untuk membina Abi sejauh ini sudah pada jalur yang benar. Mudah-mudahan bukan ending, hanya beginning of another journey,” imbuhnya.
Namun, di sisi lain Rasiman juga jujur bahwa cukup berat baginya melepas Abi ke Malaysia.
Apalagi, selama ini profesi keduanya sebagai praktisi sepak bola profesional membuat keduanya jarang memiliki waktu bersama.
“Di sisi lain, sedih juga karena harus pisah lagi. Sejak kecil dia sudah saya relakan pisah, baru dua tahun belakangan bisa ketemu lagi. Ternyata sekarang harus pisah lagi,” tuturnya.
Sejak kecil keduanya memang sudah terbiasa berpisah jauh. Sebagai pelatih, Rasiman mau tidak mau sering bepergian jauh mengawal tim.
Sementara, Syahrian Abimanyu juga tidak bisa mengikuti sang ayah karena fokus mengembangkan diri bersama akademi sepak bola.
Baca juga: Alasan Rahmad Darmawan Yakin Syahrian Abimanyu Bakal Sukses di JDT
Buah keseriusannya membuat sang gelandang muda dikirim ke Spanyol untuk menjalani pendidikan bersama akademi Levante.
Dia juga sering mendapatkan pemanggilan timnas sejak usia 13 tahun.
Bagaimanapun juga, baik Rasiman dan Syahrian Abimanyu mengerti satu sama lain. Bahwa ada harga yang harus dibayar untuk meraih kesuksesan masing-masing.
“Itu konsekuensi dari sebuah cita-cita, tapi ya mau bagaimana lagi dia kan anak laki-laki. Saya harapkan dia punya mental toughness.”
“Selama ini kita berjauhan, selama Abi di Spanyol, di Jakarta, dan kini di Malaysia. Mudah-mudahan saya doakan yang terbaik untuk Abi,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.