Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makna Kesetiaan dalam Nomor Punggung 24 di Persib Bandung

Kompas.com - 21/12/2020, 19:40 WIB
Kontributor Bola, Septian Nugraha,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Nomor punggung 24 di tim Persib Bandung memiliki makna mendalam, yaitu kesetiaan.

Dalam lebih dari dua dekade terakhir, nomor punggung tersebut dikenakan oleh dua sosok pemain yang begitu setia bersama klub berjulukan Maung Bandung itu.

Nomor punggung 24 di tim Persib identik dengan dua sosok bernama Dadang Hidayat dan Hariono.

Baca juga: Kisah 11 Tahun Dadang Hidayat bersama Persib, Lepas dari Bayang-bayang Degradasi

Dadang Hidayat adalah mantan kapten tim Persib Bandung pada era 2000-an awal. Dia mulai memperkuat Persib pada musim 1994/1995 hingga memutuskan pensiun pada 2005.

Dalam karier profesionalnya sebagai pesepak bola, hanya Persib klub yang dibela Dadang Hidayat. Maka, pemain yang akrab disapa Dahi itu pun mendapatkan predikat sebagai one man one club.

Kepada Kompas.com, Dahi bercerita mengenai awal mula dirinya mengenakan nomor punggung 24.

Sejatinya, nomor tersebut belum ia kenakan pada musim pertamanya memperkuat Persib.

Hanya saja, Dahi menuturkan, dia sempat pernah mengenakan nomor punggung 10 yang pada saat itu dikenal keramat karena pernah digunakan oleh penyerang legendaris Persib Ajat Sudrajat.

Ketika Ajat meninggalkan Persib, tidak ada pemain yang berani menggunakan nomor punggung 10.

Bahkan, seorang Kekey Zakaria, yang merupakan penyerang legendaris Persib lainnya pun sampai tak mau mengenakan nomor tersebut.

Kekey lebih memilih mengenakan nomor punggung 18 ketika kembali ke Persib, setelah sebelumnya main untuk Petrokimia Putra.

Bila memakai nomor 10, Kekey merasa terbebani karena sebelumnya nomor tersebut digunakan oleh Ajat, yang merupakan pemain dengan reputasi besar di Persib.

Akan tetapi, Dahi sempat nekat menggunakan nomor punggung 10 saat tampil dalam laga uji coba Persib.

Dahi menuturkan, saat itu dirinya terpaksa mengenakan nomor tersebut karena hanya tinggal nomor 10 yang tersisa.

Ketika masuk ke lapangan, banyak bobotoh yang meledeknya. Dahi menyadari, nomor punggung 10 saat itu di Persib memang kental dan identik dengan sosok Ajat.

Sebenarnya, dia juga tidak berani menggunakan nomor tersebut. Hanya saja, karena sudah tidak ada lagi, Dahi terpaksa mengenakan nomor keramat itu.

"Memang dulu itu, pertama masuk Persib kan saya status sebagai pemain muda. Mau tidak mau kebagian nomor-nomor besar. Pernah dulu waktu uji coba saya sempat pakai nomor 10," kata Dahi.

"Tetapi, pas pertandingan itu penonton ngeledekin saya habis-habisan. Waduh saya pikir ini memang beban. Karena pada saat itu nomor 10 di Persib itu kan nomor keramat, bekas dipakai Kang Ajat juga," imbuh dia.

Setelah kejadian tersebut, Dahi kapok menggunakan nomor punggung 10. Dahi kemudian mengganti nomor punggungnya. Namun ditanya mengenai awal mula dirinya mengenakan nomor punggung 24, Dahi agak lupa persisnya. Yang pasti, antara Liga Indonesia musim 1997 atau 1998.

Ada alasan khusus Dahi memilih nomor punggung tersebut. Sebab, bila angka dua dan empat dijumlahkan maka akan menghasilkan angka enam.

Seperti diketahui, nomor punggung enam di Persib kala itu identik dengan sosok Robby Darwis. Dahi mengakui, dirinya sangat mengidolakan sosok Robby Darwis.

Sehingga, dia sangat nyaman menggunakan nomor 24 di Persib.

"Saya lupa persisinya. Tetapi, waktu itu awalnya saya hanya memilih saja. Tetapi, setelah dipikir-pikir. Kalau angka 2 dan 4 itu dijumlahkan, hasilnya 6," ungkap Dahi.

"Dan itu kan nomor punggungnya Kang Robby. Kebetulan, saya juga sangat mengagumi sosok Kang Robby, dan saya bangga dengan nomor tersebut," tutur dia. 

Gelandang Persib Bandung, Hariono, mendapatkan guard of honour setelah laga melawan PSM Makassar, di Stadion Si Jalak Harupat, Minggu (22/12/2019). KOMPAS.com/SEPTIAN NUGRAHA Gelandang Persib Bandung, Hariono, mendapatkan guard of honour setelah laga melawan PSM Makassar, di Stadion Si Jalak Harupat, Minggu (22/12/2019).

Sejak saat itu, Dahi mengenakan nomor punggung 24, hingga akhirnya dia memutuskan pensiun pada 2005 dalam usia 33 tahun. Setelah Dahi pensiun, nomor punggung 24 di Persib pun digunakan oleh Hariono yang datang pada musim 2008.

Hariono mengenakan nomor punggung 24 di Persib hingga tahun 2019. Hariono sejatinya bertekad pensiun di Persib.

Sayangnya, takdir berkata lain. Dia tidak masuk skema pelatih pada musim 2020. Hariono terpaksa pindah ke Bali United.

Selama 11 tahun memperkuat Persib dengan nomor 24, Hariono sukses mengantar Maung Bandung meraih sejumlah prestasi.

Paling prestisius tentunya gelar juara Liga Super Indonesia (LSI) 2014.

Menghormati kesetiaan dan kontribusi Hariono selama 11 tahun memperkuat Persib, manajemen Maung Bandung pun memutuskan mengistirahatkan nomor punggung 24.

Manajemen Persib sengaja menyimpan nomor tersebut agar Hariono bisa mengenakannya kembali ketika balik ke Persib, dalam menuntaskan misinya pensiun di klub beralias Pangeran Biru itu.

Terkait hal tersebut, Dahi tidak masalah. Sebab, Hariono adalah pemain bagus dan juga punya kontribusi dalam mengangkat prestasi Persib. Dahi mengatakan, dirinya justru bangga karena nomor punggung 24 di Persib kini memiliki makna tersendiri.

"Setelah saya, memang Hariono yang pakai. Saya melihatnya, Hariono pemain bagus. Dia punya kontribusi dan bawa Persib juara. Attitude dia juga bagus," ungkap Dahi.

"Pernah saya ditanya wartawan juga, soal nomor 24 yang dipensiunkan Persib setelah Hariono pergi. Saya tidak masalah. Saya melihatnya seperti ini, 24 di era saya adalah punya saya. Dan 24 yang dipensiunkan itu ya punya Hariono," tegas dia.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Shin Tae-yong Yakin Level Timnas Indonesia Akan Terus Berkembang

Shin Tae-yong Yakin Level Timnas Indonesia Akan Terus Berkembang

Timnas Indonesia
Hasil Persib Bandung Vs Bhayangkara FC 0-0, Bojan Hodak Frustrasi

Hasil Persib Bandung Vs Bhayangkara FC 0-0, Bojan Hodak Frustrasi

Liga Indonesia
Usai Dipecat, Phillipe Troussier Ungkap Akan Rindukan Vietnam

Usai Dipecat, Phillipe Troussier Ungkap Akan Rindukan Vietnam

Internasional
Klasemen Liga 1: Persikabo 1973 Degradasi, Bhayangkara di Tepi Jurang

Klasemen Liga 1: Persikabo 1973 Degradasi, Bhayangkara di Tepi Jurang

Liga Indonesia
Persikabo Jadi Tim Liga 1 2023-2024 Pertama yang Degradasi

Persikabo Jadi Tim Liga 1 2023-2024 Pertama yang Degradasi

Liga Indonesia
Hasil Persib Vs Bhayangkara FC 0-0, Guardian Bertahan dari Gempuran Maung Bandung

Hasil Persib Vs Bhayangkara FC 0-0, Guardian Bertahan dari Gempuran Maung Bandung

Liga Indonesia
SC Heerenven Beri Apresiasi untuk Thom Haye dan Nathan Tjoe-A-On

SC Heerenven Beri Apresiasi untuk Thom Haye dan Nathan Tjoe-A-On

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Persib Bandung vs Bhayangkara, Kickoff 20.30 WIB

Link Live Streaming Persib Bandung vs Bhayangkara, Kickoff 20.30 WIB

Liga Indonesia
Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Sakit Arema FC Dikalahkan Persebaya, Singo Edan Diminta Tak Putus Asa

Liga Indonesia
AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

AC Milan Siap Relakan Giroud Pergi, Satu Syarat Sacchi untuk Zirkzee

Liga Italia
Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Greg Nwokolo Akui Penjaga Gawang Persebaya Jadi Pembeda

Liga Indonesia
Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Xabi Alonso Tak Pernah Merengek, Tuchel Tak Bawa Bayern Naik Level

Bundesliga
5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

Bundesliga
Persik Vs Persikabo, Jeam Kelly Sroyer Ingin Beri Persembahan Terakhir

Persik Vs Persikabo, Jeam Kelly Sroyer Ingin Beri Persembahan Terakhir

Liga Indonesia
Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bundesliga
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com