Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 16/12/2020, 15:20 WIB

KOMPAS.com - Bek timnas Belgia, Jan Vertonghen, menceritakan dampak benturan kepala yang ia alami saat membela Tottenham Hotspur dalam laga semifinal Liga Champions kontr Ajax Amsterdam, April 2019 lalu.

Ketika itu, Vertonghen terlibat insiden kontak fisik di bagian kepala, dengan sesama pemain Tottenham, Toby Alderweireld, dan penjaga gawang Ajax Andre Onana.

Vertonghen yang kini bergabung dengan klub Portugal, SL Benfica, menyebut benturan tersebut meninggalkan efek jangka panjang dan mempengaruhi performanya pada tahun terakhir membela Tottenham.

"Saya menderita selama kurang lebih sembilan bulan dan seharusnya tidak memaksakan diri untuk terus bermain. Akibatnya saya gagal tampil sesuai harapan selama beberapa waktu belakangan," kata Vertonghen seperti dikutip KOMPAS.com dari BBC.

Baca juga: Liverpool Vs Tottenham, Mourinho Sangsi The Reds Diterpa Badai Cedera

Rasa sakit pada bagian kepala yang sering berulang, menurut Vertonghen menjadi faktor utama dirinya kerap tampil di bawah standar performa terbaik bersama Tottenham musim lalu

Ia mengakui performa buruk tersebut sekaligus menjelaskan tidak memiliki masalah pribadi dengan pelatih Tottenham, Jose Mourinho, yang memilih untuk kerap menaruhnya di bangku cadangan.

"Saya berpikir sesungguhnya ia terbilang sering memberikan saya kesempatan untuk bertanding, mengingat bagaimana menurunnya performa saya ketika itu," ujar Vertonghen menambahkan.

Kisah memilukan Vertonghen tersebut, mengingatkan kembali diskusi mengenai dampak cedera akibat benturan kepala dalam pertandingan sepak bola belakangan ini.

Termasuk adanya gagasan untuk merancang aturan pergantian sementara jika terjadi benturan kepala antar pemain dalam sebuah pertandingan, untuk mengetahui potensi cedera yang terjadi.

Baca juga: Bersinar di Tottenham, Son Heung-min Jadi Pemain Terbaik Korsel dan Cetak Rekor

Asosiasi Pesepak Bola Profesional Inggris (PFA) juga tengah mendalami temuan fakta bahwa sejumlah mantan pemain timnas Inggris, terutama skuad Piala Dunia 1966, mengidap demensia atau penurunan daya ingat dan cara berpikir di usia senja.

"Kami sedang mencatat jumlah pemain yang mengalami gejala serupa serta mempelajari kaitannya lebih mendalam. Kami memiliki tugas untuk mengurangi kekhawatiran adanya risiko kesehatan pada para pemain di masa mendatang," ujar petinggi PFA, Gordon Taylor.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber BBC Sport
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+