LIVERPOOL, KOMPAS.com - Bertengger di posisi tujuh klasemen sementara Premier League 2020-2021 justru membuat Everton harus bekerja lebih keras.
Semangat itu harus dipacu, khususnya dari segi finansial.
Laporan keuangan terkini klub seteru abadi Liverpool ini menunjukkan ada kehilangan dana hingga 188 juta dollar AS atau setara dengan Rp 2,632 triliun.
Pemicunya, pandemi corona.
Baca juga: Chelsea Tumbang dari Everton, Frank Lampard Singgung Juergen Klopp
Sementara, Everton mengalami defisit setelah pajak hingga 187 juta dollar AS atau sekitar Rp 2,618 triliun.
Pada tahun penghitungan selama 13 bulan, angka ini adalah defisit kali kedua yang dialami Everton.
Sebelumnya, defisit Everton ada di posisi 150 juta dollar AS atau sekitar Rp 2,1 triliun.
"Ini kerugian kami kali kedua," kata manajemen Everton.
Sementara itu, pemegang saham mayoritas Everton, Farhad Moshiri sudah merogoh dana dari kocek pribadinya hingga 67,1 juta dollar AS atau sekitar Rp 939,4 miliar untuk menambal kerugian itu.
Bermain 12 kali, Everton menang 6 kali, seri 2 kali, dan kalah 4 kali.
Raihan poinnya 20.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.