BATU, KOMPAS.com - Pelatih Jacksen F Tiago berkomentar terkait menjamurnya pemain-pemain profesional yang mengikuti tarkam atau pertandingan antar kampung.
Banyak alasan yang digunakan, mulai dari sekedar melemaskan otot, penghilang rasa penat, sampai menambal kebutuhan sehari-hari di tengah pemangkasan gaji.
Tarkam menjadi salah satu pilihan para pemain untuk menambah pendapatan mereka di tengah ketidakpastian kompetisi.
Akan tetapi pelatih yang sudah berkarier di Indonesia sejak 1994 tersebut merasa apapun alasan sang pemain, kurang elok melihat seorang profesional merumput di laga tarkam.
Menurutnya, para pemain seharusnya punya daya dan upaya yang lebih.
Baca juga: Perihal Regulasi U20, Jacksen Tiago Tidak Pernah Pandang Bulu Soal Pemain Muda
Sebagai profesional, mereka punya sumber daya memadai untuk melakukan upaya lebih.
Jacksen F Tiago merasa tidak tepat jika pesepakbola profesional ikut tarkam karena alasan ekonomi.
“Kalau kamu butuh makan, butuh pendidikan, supaya bisa mengelola uang kamu dengan lebih bijak,” kata pelatih Persipura Jayapura kepada KOMPAS.com.
“Saya rasa pemain-pemain Indonesia gajinya cukup lumayan. Pemain-pemain terkenal yang dikabarkan ikut tarkam gajinya cukup besar.”
“Tinggal bagaimana dia pintar mengelola uangnya. Supaya di masa seperti sekarang ini ia punya tabungan, supaya bisa hidup dengan baik,” imbuhnya.
"Mungkin bisa juga menciptakan sesuatu (berbisnis). Saya rasa itu akan lebih bijak."
Baca juga: Pelatih Persipura Setuju Fun Football tetapi Tidak dengan Tarkam
Selain itu, Jacksen F Tiago menegaskan bahwa pemain profesional punya nilai yang lebih dari pemain amatir.
Nilai-nilai tersebut bisa dikembangkan lagi menjadi sesuatu yang menghasilkan.
Salah satu contohnya mulai banyak pemain-pemain profesional yang mendirikan training camp.
Ada pula pemain-pemain yang menjadi motivator maupun pembicara coaching clinic.
“Tarkam saya sama sekali tidak setuju karena itu melanggar nilai-nilai sportifitas dan merendahkan diri sendiri,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.