Dua legenda sepak bola Indonesia itu memiliki reputasi baik di sepak bola Malaysia.
Selain karena punya skill olah bola mumpuni, keduanya pun pandai dalam menyesuaikan diri dengan situasi dan lingkungan baru.
"Contoh bagus seperti Bambang (Pamungkas) yang pergi ke Selangor dan punya reputasi bagus di Malaysia," ungkap Alberts.
"Selain punya kemampuan mumpuni, Bambang juga punya kepribadian bagus yang bisa dengan mudah menyesuaikan diri dengan pemain lain dan juga lingkungan sulit," imbuh dia.
Baca juga: Resmi Menyandang Status Ayah, Gelandang Persib Ungkap Kebahagiaannya
Akan tetapi, tidak sedikit pesepak bola Indonesia yang justru gagal mengikuti jejak gemilang Bambang Pamungkas atau Elie Aiboy.
Salah satu contohnya adalah Ferdinand Sinaga, mantan anak asuh sang pelatih di PSM Makassar.
Ferdinand sempat pergi ke Malaysia setelah menerima tawaran dari Kelantan FA.
Alberts sejatinya sudah memprediksi kalau karier Ferdinand di Malaysia tidak akan berlangsung lama.
Hal tersebut juga disampaikan Alberts kepada Ferdinand.
Prediksi tersebut pun terjadi. Kiprah Ferdinand di Malaysia tidak berlangsung mulus. Bahkan, tidak sampai semusim kiprahnya di Malaysia, Ferdinand memilih kembali ke PSM.
"Ketika di Makassar, Ferdinand Sinaga sempat mendapatkan tawaran pergi ke Malaysia membela Kelantan. Saya mengetahui Ferdinand, kepribadian Ferdinand, dan tahu lingkungan di Kelantan," ucap Alberts.
"Saya katakan dengan jelas kepada Ferdinand bahwa dia tidak akan lama berada di sana karena saya tahu sepak bola Malaysia," tutur pelatih 65 tahun itu.
"Ferdinand menghubungi saya, apakah masih ada tempat untuk kembali ke Makassar karena dia tidak bisa bekerja dengan baik di Malaysia," imbuh dia.
Melalui pengalaman yang pernah dialami Ferdinand, Alberts pun jadi lebih selektif dalam memberikan izin bagi anak asuhnya dalam menentukan pilihan berkarier di luar negeri.
Namun, hal ini bukan berarti Alberts ingin menghambat karier pemain bersangkutan.