Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Hari Ini, Timnas Indonesia Sabet Medali Emas SEA Games 1991

Kompas.com - 04/12/2020, 12:28 WIB
M. Hafidz Imaduddin,
Firzie A. Idris

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 19 tahun yang lalu, tepatnya 4 Desember 1991, timnas Indonesia sukses meraih medali emas sepak bola SEA Games yang berlangsung di Manila, Filipina.

Timnas Indonesia berhasil melaju ke final SEA Games 1991 seusai menjadi juara Grup B dan mengalahkan Singapura pada semifinal.

Pada partai puncak yang dihelat di Stadion Rizal Memorial, Indonesia dihadapkan dengan Thailand.

Thailad saat itu sedikit lebih diunggulkan daripada Indonesia karena lolos ke final setelah mempermalukan tuan rumah Filipina 6-2.

Di sisi lain, Indonesia dikhawatirkan kehabisan stamina. Sebab, Indonesia harus berjuang sampai babak adu penalti ketika mengalahkan Singapura 4-2 pada laga semifinal.

Kekhawatiran publik Tanah Air terhadap stamina Robby Darwis dkk pada akhirnya tidak terwujud.

Baca juga: Ricky Yacobi Meninggal Dunia, Ini Perjalanan Karier Sang Legenda di Timnas Indonesia

Timnas Indonesia yang kala itu ditangani oleh pelatih asal Rusia, Anatoli Polosin, tampil disiplin hingga babak perpanjangan waktu.

Widodo CP beraksi bagi TImnas Indonesia kontra Singapura di ajang semifinal SEA Games 1991.DOK TABLOID BOLA Widodo CP beraksi bagi TImnas Indonesia kontra Singapura di ajang semifinal SEA Games 1991.

Pemenang laga Indonesia vs Thailand pada akhirnya harus ditentukan melalui adu penalti karena kedua tim bermain imbang tanpa gol selama 120 menit.

Berbeda dari saat menghadapi Singapura, adu penalti melawan Thailand dilalui timnas Indonesia dengan penuh ketegangan dan drama.

Setelah kedua tim melakukan tiga tendangan penalti, Thailand berhasil unggul 3-2.

Maman Suryaman saat itu menjadi satu-satunya algojo Indonesia yang gagal setelah tendangan penaltinya ke sisi kanan gawang ditepis kiper lawan.

Indonesia kemudian berhasil menyamakan kedudukan 3-3 pada putaran keempat.

Hal itu tidak lepas dari keberhasilan kiper Indonesia, Eddy Harto, menepis tendangan Suksun Kunsut.

Di sisi lain, Yusuf Ekodono selaku algojo keempat Indonesia terlihat sangat tenang ketika menjalankan tugasnya karena hanya mengambil ancang-ancang dua langkah sebelum menendang.

Baca juga: Shin Tae-yong, Timnas Indonesia, dan Budaya Keras Korea Selatan

Namun, momen itu tidak bisa dimanfaatkan Indonesia untuk berbalik unggul 4-3 karena tambakan Widodo Cahyono Putro digagalkan kiper Thailand.

Beruntung bagi Indonesia karena Eddy Harto seperti sudah menemukan sentuhannya setelah menepis tendangan keempat Thailand.

Eddy Harto saat itu berhasil menggagalkan tendangan dari algojo penalti terbaik Thailand, Ranachai Busbakom, meskipun sempat salah bergerak.

Artikel Tabloid BOLA edisi minggu pertama Desember 1991 yang merayakan kemenangan Timnas Indonesia atas Thailand di final SEA Games 1991 pada 4 Desember 1991.DOK TABLOID BOLA Artikel Tabloid BOLA edisi minggu pertama Desember 1991 yang merayakan kemenangan Timnas Indonesia atas Thailand di final SEA Games 1991 pada 4 Desember 1991.

Adu penalti Indonesia vs Thailand kemudian harus berlanjut ke putaran keenam.

Indonesia pada akhirnya berbalik unggul 4-3 setelah tembakan Sudirman ke arah pojok kiri gawang tidak mampu diselamatkan kiper Thailand.

Tidak hanya berbalik unggul, tendangan Sudirman juga membuat satu kaki Garuda sudah menggenggam medali emas atau situasi gold medal point.

Saat publik Tanah Air harap-harap cemas, Eddy Harto yang kala itu sudah berusia 29 tahun berhasil menunjukkan pengalaman dan ketenangannya.

Eddy Harto tampil sebagai pahlawan Indonesia setelah berhasil menggagalkan tembakan algojo keenam Thailand, Pairote Pongjan.

Eddy Harto kemudian langsung mengangkat tangannya sebagai ekspresi kegembiraan atas kemenangan 4-3 Indonesia dan kesuksesan meraih medali emas SEA Games 1991.

Tim nasional Indonesia Sea Games 1991Dok. Twitter Sriwijaya Fans Tim nasional Indonesia Sea Games 1991

Satu hari setelah pertandingan final yang menegangkan itu, Eddy Harto sempat memberikan keterangan kepada tim Tabloid BOLA yang meliput langsung ke Manila.

Eddy Harto mengaku sangat bangga bisa ikut berkontribusi membawa timnas Indonesia meraih medali emas SEA Games di negeri tetangga.

Menurut Eddy Harto, keberhasilan di Manila secara tidak langsung mengangkat reputasi pemain sepak bola Indonesia yang sempat diremehkan oleh publik Tanah Air sendiri.

"Benar-benar lain rasanya menjadi juara," kata Eddy Harto kepada Tabloid BOLA.

"Begitu kami merebut medali emas, semua orang selalu menyapa kami. Ke mana kami pergi, selalu ada orang yang menyapa dan memberi selamat," ucap Eddy Harto.

Kiper timnas Indonesia, Eddy Harto, diangkat rekan-rekannya setelah tampil sebagai pahlawan di final SEA Games 1991 kontra Thailand.DOK TABLOID BOLA Kiper timnas Indonesia, Eddy Harto, diangkat rekan-rekannya setelah tampil sebagai pahlawan di final SEA Games 1991 kontra Thailand.

"Jelas saya sangat bangga bisa membawa Indonesia juara di luar kandang. Ternyata, kami bisa juara bukan hanya di SEA Games Jakarta, tetapi juga di tempat lain," tutur pria asal Medan kala itu.

Baca juga: Tak Ada Kata Lelah di Kamus Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong

Manajer Timnas Indonesia ketika itu, IGK Manila, memang telah sedari awal mengatakan keyakinannya merengkuh gelar juara walau ada persepsi publik yang mengatakan bahwa target medali emas itu hanyalah sebuah mimpi.

"Saya tidak pernah bermimpi, saya berusaha karena yakin bisa," ujar IGK Manila sebelum kontingen berangkat ke SEA Games.

Ia pun mengutarakan kebanggaannya setelah medali emas berada di tangan.

"Ternyata, saya memang tidak bermimpi. Kami semua tidak bermimpi. Kalau bermimpi, buat apa datang ke Manila?"

Medali emas SEA Games 1991 adalah keberhasilan kedua timnas sepak bola Indonesia meraih prestasi tertinggi pada pesta olahraga terbesar di Asia Tenggara itu.

Medali emas SEA Games pertama Indonesia didapat pada edisi 1987 yang diselenggarakan di Jakarta.

Eddy Harto pada saat itu tidak bermain meskipun sudah menjadi kiper cadangan pada SEA Games 1983 yang dihelat di Singapura.

Keberhasilan timnas Indonesia meraih medali emas SEA Games 1991 melahirkan beberapa catatan menarik salah satunya adalah rata-rata usia pemain yang dipanggil.

Timnas Indonesia saat itu terbang ke Manila dengan hanya membawa empat pemain senior, yakni Ferril Hattu, Robby Darwis, Hanafing, dan Eddy Harto.

Sisanya, timnas Indonesia memanggil banyak pemain muda, tepatnya U23.

Baca juga: Musuh Terbesar Bagi Pesepak Bola di Mata Legenda Timnas Indonesia

Padahal, gelaran SEA Games saat itu belum menerapkan aturan wajib menurunkan timnas U23 dengan hanya tambahan dua pemain senior seperti sekarang.

Rochi Putiray, Aji Santoso, hingga Widodo Cahyono Putro, adalah tiga bintang timnas Indonesia yang kala itu termasuk pemain U23.

Keberhasilan meraih medali emas SEA Games 1987 dan 1991 adalah periode terbaik timnas Indonesia di jagat sepak bola Asia Tenggara.

Timnas Indonesia saat itu juga sempat merasakan atmosfer semifinal Asian Games 1986.

Setelah itu, prestasi timnas Indonesia seperti tertidur karena tidak pernah lagi menjadi juara.

Prestasi terbaik timnas Indonesia sejak meraih medali emas SEA Games 1991 adalah lima kali runner up Piala AFF dan meraih empat medali perak SEA Games.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Grup D Piala Asia U23: Vietnam dan Malaysia Telan Kekalahan

Hasil Grup D Piala Asia U23: Vietnam dan Malaysia Telan Kekalahan

Internasional
Demi Olimpiade, STY Sebenarnya Ingin Indonesia Vs Korsel di Final Piala Asia U23

Demi Olimpiade, STY Sebenarnya Ingin Indonesia Vs Korsel di Final Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Hasil Lazio Vs Juventus, Meski Kalah, Si Nyonya Besar Lolos Final Piala Italia

Hasil Lazio Vs Juventus, Meski Kalah, Si Nyonya Besar Lolos Final Piala Italia

Liga Italia
Media Internasional Sorot Aksi Heroik Timnas U23 Indonesia

Media Internasional Sorot Aksi Heroik Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Arsenal Vs Chelsea 5-0, Havertz Bikin Mantan Klub Babak Belur

Hasil Arsenal Vs Chelsea 5-0, Havertz Bikin Mantan Klub Babak Belur

Liga Inggris
PSSI Pastikan Nathan Tjoe-A-On Bisa Perkuat Timnas U23 Lawan Korsel

PSSI Pastikan Nathan Tjoe-A-On Bisa Perkuat Timnas U23 Lawan Korsel

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Arsenal Vs Chelsea, Kickoff Pukul 02.00 WIB

Link Live Streaming Arsenal Vs Chelsea, Kickoff Pukul 02.00 WIB

Liga Inggris
PB IKASI Kirim Arval Raziel dan Ricky Dhisulimah Ikut Kualifikasi Olimpiade

PB IKASI Kirim Arval Raziel dan Ricky Dhisulimah Ikut Kualifikasi Olimpiade

Sports
Persebaya vs Bali United, Siap Mempermalukan Bajul Ijo

Persebaya vs Bali United, Siap Mempermalukan Bajul Ijo

Liga Indonesia
6 Tahun Kolaborasi EVOS dan Pop Mie, Tingkatkan Talenta Esport Indonesia

6 Tahun Kolaborasi EVOS dan Pop Mie, Tingkatkan Talenta Esport Indonesia

Sports
Persebaya Vs Bali United, Teco Minta Bali Kerja Keras

Persebaya Vs Bali United, Teco Minta Bali Kerja Keras

Liga Indonesia
Arsenal Vs Chelsea, Arteta Salut dengan Pochettino

Arsenal Vs Chelsea, Arteta Salut dengan Pochettino

Liga Inggris
Persebaya Vs Bali United, Mental Kuat Bajul Ijo

Persebaya Vs Bali United, Mental Kuat Bajul Ijo

Liga Indonesia
Klasemen Liga Italia: Inter Scudetto, Jauhi Milan dan Juventus

Klasemen Liga Italia: Inter Scudetto, Jauhi Milan dan Juventus

Liga Italia
Fakta Menarik Korsel, Lawan Timnas U23 Indonesia di Perempat Final Piala Asia U23

Fakta Menarik Korsel, Lawan Timnas U23 Indonesia di Perempat Final Piala Asia U23

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com