Beruntung bagi Indonesia karena Eddy Harto seperti sudah menemukan sentuhannya setelah menepis tendangan keempat Thailand.
Eddy Harto saat itu berhasil menggagalkan tendangan dari algojo penalti terbaik Thailand, Ranachai Busbakom, meskipun sempat salah bergerak.
Adu penalti Indonesia vs Thailand kemudian harus berlanjut ke putaran keenam.
Indonesia pada akhirnya berbalik unggul 4-3 setelah tembakan Sudirman ke arah pojok kiri gawang tidak mampu diselamatkan kiper Thailand.
Tidak hanya berbalik unggul, tendangan Sudirman juga membuat satu kaki Garuda sudah menggenggam medali emas atau situasi gold medal point.
Saat publik Tanah Air harap-harap cemas, Eddy Harto yang kala itu sudah berusia 29 tahun berhasil menunjukkan pengalaman dan ketenangannya.
Eddy Harto tampil sebagai pahlawan Indonesia setelah berhasil menggagalkan tembakan algojo keenam Thailand, Pairote Pongjan.
Eddy Harto kemudian langsung mengangkat tangannya sebagai ekspresi kegembiraan atas kemenangan 4-3 Indonesia dan kesuksesan meraih medali emas SEA Games 1991.
Satu hari setelah pertandingan final yang menegangkan itu, Eddy Harto sempat memberikan keterangan kepada tim Tabloid BOLA yang meliput langsung ke Manila.
Eddy Harto mengaku sangat bangga bisa ikut berkontribusi membawa timnas Indonesia meraih medali emas SEA Games di negeri tetangga.
Menurut Eddy Harto, keberhasilan di Manila secara tidak langsung mengangkat reputasi pemain sepak bola Indonesia yang sempat diremehkan oleh publik Tanah Air sendiri.
"Benar-benar lain rasanya menjadi juara," kata Eddy Harto kepada Tabloid BOLA.
"Begitu kami merebut medali emas, semua orang selalu menyapa kami. Ke mana kami pergi, selalu ada orang yang menyapa dan memberi selamat," ucap Eddy Harto.
"Jelas saya sangat bangga bisa membawa Indonesia juara di luar kandang. Ternyata, kami bisa juara bukan hanya di SEA Games Jakarta, tetapi juga di tempat lain," tutur pria asal Medan kala itu.
Baca juga: Tak Ada Kata Lelah di Kamus Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong
Manajer Timnas Indonesia ketika itu, IGK Manila, memang telah sedari awal mengatakan keyakinannya merengkuh gelar juara walau ada persepsi publik yang mengatakan bahwa target medali emas itu hanyalah sebuah mimpi.