"Kami sudah memberikan program latihan individu secara sepesik sejak 30 November, kami memiliki program di dua pekan pertama bagi pemain dengan dasar latihan aerobik," ucap Alberts.
"Dan itu membuat detak jantung pemain tidak terlalu tinggi. Kami memulai dengan 110 denyut per menit, lalu diharapkan setelah dua pekan mencapai angka sekitar 150," imbuh dia.
Pada pekan kedua, para pemain akan diberikan menu latihan anaerobik untuk meningkatkan pacu jantung mereka.
Alberts mengatakan, pada latihan pekan kedua itu, pelatih asal Belanda itu menargetkan, denyut jantung para pemain berada pada zona maksimal.
Agar lebih efektif, para pemain diwajibkan untuk mencatat denyut jantung permenit mereka, dan menyerahkannya kepada tim pelatih untuk kemudian dilakukan evaluasi.
"Dan di sepuluh hari terakhir sebelum kami kembali berlatih bersama, kami akan menekankan pada latihan kekuatan. Pemain harus mengikuti video yang kami kirim," ungkap Alberts.
"Dan ketika kami kembali pada 4 Januari, kurang lebih setiap pemain ada di level yang sama dalam hal aerobik, anaerobik dan kekuatan. Itu rencana latihan tim kami," tegas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.