Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

30 November, Napak Tilas Hari Pertama Persebaya Kembali ke Kasta Tertinggi Sepak Bola Indonesia

Kompas.com - 30/11/2020, 14:30 WIB
Suci Rahayu,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Tanggal 30 November menjadi hari spesial bagi Persebaya Surabaya.

Pada hari ini 3 tahun lalu adalah hari pertama mereka berpikir, bertindak, dan bernapas layaknya klub kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

Marwah yang sempat hilang karena drama dualisme yang berujung pada klub yang mati suri.

Musim 2009/2010 menjadi awal keterpurukan tim berjuluk Bajul Ijo tersebut.

Persebaya Surabaya merasa tidak puas karena keputusan kontroversi yang berujung pada degradasi karena memutuskan untuk hijrah ke Liga Premier Indonesia pada musim 2010/2011.

Kepindahan tersebut mematik masalah yang lebih pelik. Menjadikan Persebaya Surabaya berada di titik terendahnya selama kurang lebih 6 tahun.

Baca juga: Gaji Skuad Persebaya Berpotensi Dipotong di Bawah 25 Persen

Tak mau tinggal diam tim kebanggannya terjebak dalam kubangan lumpur, Bonek selaku pendukung fanatik pasang badan.

Sebagai garda terdepan pembela Bajul Ijo, Bonek bergerak serempak melakukan upaya-upaya yang menghidupkan sang Bajul Ijo yang sedang mati suri.

Akhirnya pada 8 Januari 2017 upaya yang dilakukan Bonek membuahkan hasil.

Persebaya Surabaya kembali diakui sebagai anggota PSSI, namun mereka harus berkompetisi di Liga 2 2017. 

Kesempatan tersebut menjadi titik balik bagi Persebaya Surabaya. Dengan mayoritas pemain semenjana, Persebaya Surabaya berhasil merengkuh gelar pertamanya yakni Piala Dirgantara 2017.

Perjalanan terus berlanjut. Di bawah asuhan pelatih Angel Alfredo Vera, Persebaya Surabaya mampu tampil meyakinkan di babak penyisihan grup.

Persebaya Surabaya berhasil lolos ke babak 16 besar sebagai juara grup.

Di Babak 16 besar Persebaya Surabaya benar-benar di uji saat tergabung di grup C bersama Kalteng Putra, Semeru FC dan PSBS Biak.

Bonek sempat dibuat was-was karena Persebaya Surabaya mengantongi 3 hasil seri dari enam pertandingan.

Green Force lolos ke babak 8 besar sebagai runner up grup karena unggul jumlah gol dari Semeru FC yang sama-sama mengoleksi 9 poin.

Di Babak 8 besar Persebaya Surabaya mengamuk dan berhasil menyapu bersih tiga kemenangan sekaligus yang membuat mereka berhak melaju ke semifinal.

Dengan modal trend apik di babak 8 besar, Persebaya Surabaya berhasil menang dengan skor meyakinkan 3-1 melawan Martapura FC. Kemenangan tersebut sudah mengunci satu tempat promosi ke Liga 1.

Presiden Persebaya Azrul Ananda (tengah) saat merayakan kemenangan tim Persebaya.KOMPAS.com/Achmad Faizal Presiden Persebaya Azrul Ananda (tengah) saat merayakan kemenangan tim Persebaya.

Puncak ketegangan terjadi di partai final yang mempertemukan dengan lawan klasik PSMS Medan pada 28 November.

Laga berjalan dengan sangat sengit dengan tempo permainan yang sangat cepat. Baru berjalan dua menit Persebaya Surabaya berhasil membuka keunggulan melalui Rishadi Fauzi.

Darah Bonek ikut berdesir hebat lantaran Ayam Kinantan memberikan perlawanan yang sangat hebat. Bahkan sebelum turun minum PSMS medan bisa memaksa skor imbang 2-2.

Usai turun minum pun suasana semakin panas. Jual beli serangan sepanjang laga menyuguhkan permainan membuat penonton kesulitan bernafas.

Kedua tim pun tak mau mengalah hingga membuat pertandingan dilanjutkan di babak tambahan.

Memasuki babak tambahan, Persebaya Surabaya langsung mengambil inisiatif serangan. Irfan Jaya melalui langkah gesitnya berhasil mencuri celah dan mencetak gol ketiga Persebaya pada menit ke-92.

PSMS Medan mencoba membalas, sayang Persebaya Surabaya yang sudah unggul memutuskan memperkokoh pertahanan membuat lawan kehilangan kesempatan.

Saat peluit ditiupkan wasit Hadiyani dua Stadion Gelora Bandung Lautan Api bergemuruh.

Sujud syukur dan rasa haru menyambut kesuksesan Persebaya Surabaya juara Liga 2 2017 dan membawa Sang Bajul Ijo ke habitat asalnya.

Pada 28 November menjadi malam yang tidak akan pernah dilupakan oleh Persebaya Surabaya.

Keesokan paginya, 29 November Persebaya Surabaya pulang ke Surabaya dan Kota Pahlawan berubah menjadi lautan manusia dengan pernak-pernik Persebaya Surabaya.

Para pemain dan staff disambut tepuk tangan dan penghormatan layaknya jawara Piala Dunia.

Hari itu gegap gempita perayaan juara Persebaya Surabaya terasa di seluruh penjuru sampai pelosok Kota Surabaya.

Mulai muda, tua, masyarakat biasa hingga pegawai pemerintahan semuanya tenggelam dalam kebahagiaan.

Mereka tidak hanya menyambut sebuah kemenangan, namun juga kebanggaan yang akhirnya kembali mendapatkan marwah dan kedudukannya.

Masih berbalut dengan euforia, tanggal 30 November Persebaya Surabaya mulai menata diri kembali.

Mereka kembali menancapkan pondasi-pondasi yang lebih kokoh untuk mengarungi tantangan yang lebih besar.

Kini perjuangan tersebut sudah menjadi pondasi yang nyata. Persebaya Surabaya berhasil kembali menjadi klub besar yang sangat disegani di Indonesia.

Dua tahun setelah hidup kembali, mereka nyaris menggondol juara Liga 1 2019.

Perjuangan ini pun akan terus dikenang, bagaimana sebuah perjuangan from Zero to Hero yang penuh drama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil PSM Vs Arema 2-3: Dapat 2 Penalti, Singo Edan Menang

Hasil PSM Vs Arema 2-3: Dapat 2 Penalti, Singo Edan Menang

Liga Indonesia
Jelang Thomas & Uber Cup 2024 Gelar Latihan Perdana, Pengembalian Kondisi dan Adaptasi Jadi Fokus Utama

Jelang Thomas & Uber Cup 2024 Gelar Latihan Perdana, Pengembalian Kondisi dan Adaptasi Jadi Fokus Utama

Badminton
Hasil Persib vs Borneo FC 2-1: Sengatan Ciro dan David Da Silva Menangkan Maung

Hasil Persib vs Borneo FC 2-1: Sengatan Ciro dan David Da Silva Menangkan Maung

Liga Indonesia
Sinergi Indonesia dan UEA Mengembangkan Pencak Silat agar Mendunia

Sinergi Indonesia dan UEA Mengembangkan Pencak Silat agar Mendunia

Olahraga
Indonesia akan Tampil di Kejuaraan Atletik Asia U20 di Dubai

Indonesia akan Tampil di Kejuaraan Atletik Asia U20 di Dubai

Sports
Atlet Selancar Rio Waida Bidik Medali Olimpiade Paris 2024

Atlet Selancar Rio Waida Bidik Medali Olimpiade Paris 2024

Sports
Tim Thomas dan Uber Latihan Perdana, Shuttlecock Jadi Kendala

Tim Thomas dan Uber Latihan Perdana, Shuttlecock Jadi Kendala

Badminton
Prediksi Persib Vs Borneo FC, Jadi Duel Tim Pelapis?

Prediksi Persib Vs Borneo FC, Jadi Duel Tim Pelapis?

Liga Indonesia
Komitmen Perpanjang Kontrak STY, Erick Thohir Bicara Generasi Emas Indonesia

Komitmen Perpanjang Kontrak STY, Erick Thohir Bicara Generasi Emas Indonesia

Timnas Indonesia
Rizky Ridho Merasa Beruntung Timnas Indonesia Dilatih Shin Tae-yong

Rizky Ridho Merasa Beruntung Timnas Indonesia Dilatih Shin Tae-yong

Timnas Indonesia
Aji Santoso Bicara Piala Asia U23 2024: Indonesia Hati-hati Anti Klimaks

Aji Santoso Bicara Piala Asia U23 2024: Indonesia Hati-hati Anti Klimaks

Timnas Indonesia
Prediksi 3 Pemerhati Sepak Bola Indonesia Vs Korea Selatan, Asa Menang Itu Ada

Prediksi 3 Pemerhati Sepak Bola Indonesia Vs Korea Selatan, Asa Menang Itu Ada

Timnas Indonesia
Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Timnas Indonesia
Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Badminton
Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com