Budiman mengatakan, pada saat itu dirinya memang belum bisa fokus untuk mengurusi bisnisnya lantaran sibuk dengan kariernya sebagai pesepak bola.
"Enam kali saya punya bisnis. Dulu saya sempat punya dua truk untuk angkut pasir di Lembang. Hanya, ya gitu banyak akal-akalan, ujung-ujungnya dilepas lagi," ungkap Budiman.
"Pernah juga ke buah-buahan, beras, dan daging. Tapi gagal juga. Jadi ada trauma kalau untuk kembali berbisnis," imbuh dia.
Setelah berkali-kali mengalami kegagalan di dunia bisnis, Budiman pun memutuskan untuk lebih fokus berkarier di dunia sepak bola. Setelah gantung sepatu, Budiman pun melanjutkan kariernya sebagai pelatih.
Awal karier Budiman sebagai pelatih dimulai pada 2011 saat menjadi pelatih kepala di tim Bandung FC, yang saat itu menjadi kontestan Liga Primer Indonesia (LPI). Setelah itu, Budiman menjadi pelatih Diklat Persib.
Sejak 2015 hingga 2019 Budiman tercatat sebagai pelatih di tim lintas usia Persib, sejumlah prestasi pernah ditorehkannya.
Paling prestisius, kala membawa Persib U-19 juara dalam ajang Liga 1 U-19 pada 2019 lalu.
Setelah itu, Budiman dipromosikan ke tim senior dengan posisi asisten pelatih.
Pada pertengahan musim 2019, Budiman sempat ditunjuk untuk menangani tim satelit Persib, Blitar Bandung United, yang berlaga di Liga 2 2019.
Sayangnya, Budiman yang kala itu menjadi pelatih pengganti dari Listiadi gagal membawa Bandung United bertahan di Liga 2.
Pada musim 2020, Budiman kembali menjadi asisten pelatih Persib.
"Tuhan telah memberikan rezeki di sepak bola ya mungkin jalannya disitu disyukuri saja," ungkap Budiman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.