KOMPAS.com - Presiden Federasi Sepak Bola Argentina (AF) Claudio Tapia menyampaikan dukacita atas meninggalnya legenda sepak bola Argentina, Diego Maradona.
Kabar Diego Maradona meninggal disampaikan oleh mantan agennya, Matias Morla.
Sebelum meninggal, Maradona sempat dirawat di rumah sakit dan menjalani operasi otak. Pemain yang pernah membawa Argentina menjadi juara Piala Dunia 1986 itu keluar dari rumah sakit pada 11 November.
"Rasa dukacita mendalam atas kepergian legenda kami, Diego Armando Maradona. Anda akan selalu ada di hati kami," kata Tapia.
Maradona meninggal dalam usia 60 tahun. Berita dukacita ini disampaikan oleh media ternama Argentina, TyC Sports.
Baca juga: Maradona Meninggal dan Keyakinannya Messi Bakal ke Indonesia
"Berita yang tidak pernah kami ingin sampaikan. Beristirahat dengan tenang, Diego," tulis akun Twitter resmi TyC Sports.
Sebelumnya, Maradona sudah dirawat di rumah sakit Ipensa yang terletak di La Plata, Argentina, pada Senin (2/11/2020). Menurut laporan AS, Diego Maradona saat itu dilarikan ke rumah sakit karena anemia dan dehidrasi berat.
Setelah dilakukan pemeriksaan lanjutan, Diego Maradona disebut mengalami pembekuan darah di otak atau biasa disebut subdural hematoma.
Kondisi itu membuat Diego Maradona harus naik meja operasi untuk mengeluarkan darah beku di otaknya.
Maradona kemudian dipindahkan ke Klinik Olivos yang berjarak sekitar 30 menit dari rumah sakit Ipensa untuk melakukan operasi, Selasa (3/11/2020).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.