Alberts mengatakan, wabah virus corona memang membuat sepak bola Indonesia masuk dalam situasi yang pelik.
Baca juga: Persib Tak Setuju Kompetisi Dilanjutkan dengan Format Turnamen
Dampak yang ditimbulkan dari pandemi virus corona dirasakan oleh semua pihak. Tidak hanya klub, tetapi juga para pemain dan semua orang yang terlibat dan menggantungkan hidupnya di sepak bola.
Tidak adanya kompetisi membuat pemain, pelatih, dan staf tim tidak bisa bekerja sebagaimana mestinya.
Tentunya hal tersebut juga berpengaruh pada penghasilan mereka.
"Kami berbicara mengenai kehidupan banyak orang yang terlibat di sepak bola. Kami tidak mendapat pemasukan yang normal, banyak orang terdampak karena itu," kata Alberts, belum lama ini.
Akibat dari penundaan kompetisi yang terlalu lama, banyak para pelaku di sepak bola Indonesia beralih profesi untuk bisa bertahan hidup.
Ada yang memilih menjadi pebisnis, pedagang, bahkan ada pula yang beralih profesi menjadi satpam.
Alberts mengaku miris dengan kondisi tersebut.
Baca juga: Abdul Aziz Targetkan Juara bersama Persib dan Masuk Timnas
Pelatih berkebangsaan Belanda itu mengatakan, situasi yang tidak jauh berbeda juga terjadi di tim Persib.
Kebetulan, Alberts sengaja meliburkan kegiatan sepak bola tim Persib karena jadwal kompetisi yang belum jelas.
Selama masa libur, para pemain memang tetap diwajibkan menjalani latihan mandiri untuk menjaga kebugarannya.
Di sela-sela waktu luang, para pemain Persib juga sibuk berbisnis untuk membuat dapur rumah mereka tetap berasap.
"Kami hidup dengan gaji 25 persen dan tidak banyak orang yang bisa bertahan. Kalian bisa lihat ada cerita pemain menjadi penjaga bank, membuka usaha atau ada juga yang sudah menjual barang-barangnya," ucap Alberts.
"Jadi, terlihat kami seolah menjadi korban meskipun tidak bersalah. Tidak banyak yang bisa dilakukan karena covid," ujar dia.
Baca juga: Kisah Jaino Matos Rintis Diklat Persib Bandung dari Nol
Alberts menyadari, ini adalah kondisi yang tidak bisa dilawan. Mantan pelatih PSM Makassar itu juga mengapresiasi upaya PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk bisa menggulirkan kembali kompetisi.
Oleh karena itu, Alberts berharap agar jadwal lanjutan kompetisi bisa segera dipastikan.
PSSI dan PT LIB berencana menggulirkan kembali kompetisi pada Februari 2021, setelah gagal menggelar lanjutan liga pada 1 Oktober 2020 lantaran tidak keluarnya izin dari kepolisian.
Alberts berharap, kompetisi bisa digelar kembali sesuai rencana. Artinya, tidak ada lagi penundaan jadwal kompetisi.
"Jadi, kami menunggu kapan kompetisi bisa benar-benar bisa kembali berjalan agar kami bisa berlatih dan mulai bermain sepak bola lagi," tutur Alberts.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.