KOMPAS.com - CEO Inter Milan, Giuseppe "Beppe" Marotta, mengakui bahwa Christian Eriksen sudah mengajukan permintaan untuk segera dijual.
Rumor Christian Eriksen ingin meninggalkan Inter Milan sebenarnya sudah tercium sejak awal musim ini.
Hal itu tidak lepas dari tren penurunan performa yang dialami Eriksen setelah meninggalkan Tottenham Hotspur dan pindah ke Inter Milan pada Januari 2020.
Eriksen terlihat sangat kesulitan beradaptasi dengan sepak bola Italia ataupun skema 3-5-2 Inter Milan asuhan Antonio Conte.
Hingga musim ini, Eriksen baru bermain 33 kali membela Inter Milan dengan sumbangan empat gol dan tiga assist.
Baca juga: Christian Eriksen Cocok Main di AC Milan
Menurut Beppe Marotta, Eriksen sudah mengajukan permintaan untuk segera dijual pada bursa transfer terdekat.
Permintaan Eriksen itu langsung direspons Marotta dengan meminta pendapat ke Antonio Conte sebagai pelatih.
Hasilnya, Marotta menyebut Conte tidak masalah dengan permintaan Eriksen.
Keputusan Conte membuat Marotta memastikan Inter Milan tidak akan mempersulit langkah Eriksen keluar asalkan ada tawaran yang sesuai.
"Conte merespon itu (permintaan Eriksen keluar) dengan sangat elegan. Kami tidak akan mempertahankan pemain yang sudah ingin pergi," kata Marotta dikutip dari situs DAZN.
"Kami akan segera melakukan evaluasi. Sekarang, Eriksen masih pemain Inter Milan dan Conte akan menangani situasi ini dengan cara yang mengedepankan kepentingan tim," tutur Marotta.
"Penawaran?, saat ini belum ada yang masuk. Ketika ada tawaran yang masuk, kami akan mencari solusi terbaik," ucap Marotta menambahkan.
Baca juga: Dipinggirkan Conte, Christian Eriksen Akui Kariernya di Inter Tak Berjalan Mulus
Eriksen memutuskan pindah ke Inter Milan setelah berselisih paham dengan mantan pelatih Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino.
Konflik internal kemudian dimanfaatkan Inter Milan dengan menebus Eriksen sebesar 17,5 juta euro atau setara Rp 29,47 miliar.
Angka itu terbilang murah untuk pemain sekaliber Eriksen yang masih berusia 28 tahun mengingat harga pasar pemain Eropa saat ini sangat tinggi.
Meski berhasil mendapatkan Eriksen dengan harga murah, kebijakan transfer manajemen Inter Milan tetap dikritik bahkan oleh Antonio Conte sendiri.
Sebab, Eriksen bukanlah pemain impian Conte yang kala itu menginginkan gelandang pekerja, bukan seorang playmaker.
Keinginan Conte itu kemudian baru terealisasi awal musim ini setelah Inter Milan berhasil mendatangkan Arturo Vidal dari Barcelona.
Baca juga: Berita Transfer, Inter Milan Siap Buang Eriksen demi Kante, tetapi...
Conte lebih menginginkan seorang gelandang pekerja karena sesuai dengan formasi 3-5-2 yang sudah dia pakai sejak melatih Juventus hingga kini Inter Milan.
Dalam formasi itu, Conte juga tidak pernah memiliki pemain dengan peran pengatur serangan atau biasa disebut playmaker.
Fakta itulah yang membuat Eriksen kesulitan beradaptasi di Inter Milan karena Conte kukuh dengan formasinya.
Terkait hal itu, Conte bulan lalu sudah menjelaskan bagaimana situasi Eriksen di Inter Milan.
Conte secara tersirat menyinggung kualitas Eriksen yang tidak menunjukkan keinginan untuk beradaptasi dengan permainan Inter Milan.
"Semua plihan yang saya buat selalu dan hanya untuk kebaikan Inter Milan, bukan untuk kebaikan satu pemain," kata Conte yang dikutip dari situs Gazetta dello Sport.
"Pemain harus beradptasi dengan ide dan proyek agar dapat bersaing di level sepak bola tim maupun internasional," ucap Conte.
"Pesepak bola modern harus cepat, kuat, dan memiliki ketahanan. Saya menerima teknik itu begitu saja jika Anda bergabung dengan tim seperti Inter Milan," tutur Conte menambahkan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.