Meski berhasil mendapatkan Eriksen dengan harga murah, kebijakan transfer manajemen Inter Milan tetap dikritik bahkan oleh Antonio Conte sendiri.
Sebab, Eriksen bukanlah pemain impian Conte yang kala itu menginginkan gelandang pekerja, bukan seorang playmaker.
Keinginan Conte itu kemudian baru terealisasi awal musim ini setelah Inter Milan berhasil mendatangkan Arturo Vidal dari Barcelona.
Baca juga: Berita Transfer, Inter Milan Siap Buang Eriksen demi Kante, tetapi...
Conte lebih menginginkan seorang gelandang pekerja karena sesuai dengan formasi 3-5-2 yang sudah dia pakai sejak melatih Juventus hingga kini Inter Milan.
Dalam formasi itu, Conte juga tidak pernah memiliki pemain dengan peran pengatur serangan atau biasa disebut playmaker.
Fakta itulah yang membuat Eriksen kesulitan beradaptasi di Inter Milan karena Conte kukuh dengan formasinya.
Terkait hal itu, Conte bulan lalu sudah menjelaskan bagaimana situasi Eriksen di Inter Milan.
Conte secara tersirat menyinggung kualitas Eriksen yang tidak menunjukkan keinginan untuk beradaptasi dengan permainan Inter Milan.
"Semua plihan yang saya buat selalu dan hanya untuk kebaikan Inter Milan, bukan untuk kebaikan satu pemain," kata Conte yang dikutip dari situs Gazetta dello Sport.
"Pemain harus beradptasi dengan ide dan proyek agar dapat bersaing di level sepak bola tim maupun internasional," ucap Conte.
"Pesepak bola modern harus cepat, kuat, dan memiliki ketahanan. Saya menerima teknik itu begitu saja jika Anda bergabung dengan tim seperti Inter Milan," tutur Conte menambahkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.