MALANG, KOMPAS.com - Kasus temuan pemain Liga 1 yang diduga ikut pertandingan amatir tengah ramai diperbincangkan.
Pertandingan amatir dengan tajuk tarkam atau fun football memang menjadi salah satu pelarian pemain yang rindu merumput atau karena kebutuhan finansial setelah kompetisi dihentikan.
Namun, tarkam memiliki potensi mendatangkan risiko bagi seorang pemain dari segala penjuru arah.
Mulai dari kondisi lapangan, lawan yang dihadapi, profesionalisme wasit, sampai cara penanganan cedera di lapangan.
Karena itulah sejumlah klub seperti benar-benar memberikan peringatan bahkan sampai ada yang mengharamkan pemainnya mengikuti tarkam walaupun hanya sekedar hiburan saja.
Berbeda lagi dengan Arema FC.
Baca juga: SKEP Nomor 69 PSSI Hanya Sekadar Formalitas Bagi Arema FC
Klub kebanggaan Kota Malang tersebut secara terang mengatakan tidak mengeluarkan larangan bagi pemainya untuk mengikuti tarkam.
Namun, manajemen memberikan peringatan khusus sebelum mengembalikan pilihan kepada pemain.
Ia mengatakan bahwa klub tak akan menanggung biaya perawatan pemain apabila mendapat cedera saat ikut tarkam.
“Saya secara tertulis tidak melarang. Kendati demikian, saya sudah pesan melalui Kuncoro (asisten pelatih Arema FC) supaya hati-hati. Apabila ikut tarkam lalu injured, manajemen tidak akan ikut merawat,“ kata General Manajer Arema FC, Ruddy Widodo.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.