Liga 1 Masih Tanpa Kepastian, Gelandang Persib Pulang ke Swedia

BANDUNG, KOMPAS.com - Omid Nazari memilih pulang ke Swedia selama aktivitas tim Persib Bandung diliburkan sementara waktu.

Klub berjulukan Maung Bandung itu memang meliburkan seluruh skuad selama dua bulan lantaran Liga 1 2020 kembali ditunda hingga awal tahun 2021.

"Tentu, saya harus kembali ke rumah sekarang, kembali ke negara saya. Itulah rencananya. Saya akan berada di sana sambil menunggu kabar terbaru dari klub," kata Nazari kepada wartawan, Rabu (11/11/2020).

Selama di Swedia, Nazari juga akan tetap menjalani program latihan mandiri, sesuai dengan yang diinstruksikan tim pelatih.

Menurut pemain berdarah Iran-Filipina itu, para pemain tetap diwajibkan menjaga kondisi fisik meski diliburkan.

Baca juga: Nestapa Fabiano Beltrame, Belum Bisa Memberi Kontribusi Maksimal untuk Persib

"Ya, tentunya kami harus tetap berlatih mandiri, kami akan mendapat program dari pelatih selama libur ini," ungkap mantan pemain Ceres Negros itu.

Ke depannya, Nazari belum bisa memastikan kapan akan kembali ke Bandung.

Menurutnya, semua tergantung keputusan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) dalam menentukan jadwal lanjutan kompetisi.

Diperkirakan, Nazari dan para pemain Persib lainnya akan kembali berkumpul pada 3 Januari 2021 bila kompetisi dipastikan kembali bergulir pada Februari tahun depan.

"Saya belum tahu kapan akan kembali. Semuanya tergantung kapan liga akan dimulai. Saya pikir tergantung itu. Kapan pun kami mendapat kabar, saya hanya akan mengikuti itu," ujar pemain 29 tahun itu.

Baca juga: Berkat Komitmen, Pelatih Persib Tak Khawatir Kehilangan Skuad

Nazari tak menyangkal, dirinya kecewa lantaran jadwal lanjutan kompetisi musim ini terus mengalami penundaan. Gelaran Liga 1 2020 sudah ditangguhkan sejak pertengahan Maret 2020 karena wabah virus corona.

PSSI dan PT LIB kemudian merencanakan kompetisi kembali diputar pada 1 Oktober 2020.

Sayang, beberapa hari jelang penyelenggaraan, rencana tersebut harus dibatalkan karena tidak keluarnya izin dari Kepolisian RI.

Pihak Kepolisian enggan memberikan izin digelarnya kompetisi lantaran tingkat penularan wabah virus corona di Indonesia masih tinggi.

Selain itu, penyelenggaraan lanjutan kompetisi juga berdekatan dengan jadwal Pilkada serentak di sejumlah wilayah di Indonesia.