Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Man United dan Kata Medioker dalam Diri Ole Gunnar Solskjaer

Kompas.com - 07/11/2020, 12:00 WIB
Firzie A. Idris

Penulis

KOMPAS.com - Pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer, mengaku tetap positif walau dirinya tidak bahagia dengan kondisi yang menerpa sekarang. Pertanyaan besar terus meruak soal masa depan sang pelatih.

"Anda tak perlu bahagia untuk tetap positif. Dalam hidup ada hari-hari sulit tetapi hari-hari lebih baik akan datang juga," ujar Ole Gunnar Solskjaer pada sesi konferensi pers Jumat (6/11/2020), jelang laga Liga Inggris kontra Everton.

"Anda harus punya mental kuat, ada permintaan besar bagi pemain, pelatih, dan manajer Manchester United."

"Kami adalah klub terbesar dan terbaik di dunia dan Anda tak boleh mengharapkan apapun selain kritikan."

Posisi Ole Gunnar Solskjaer memang ekstra rentan setelah kekalahan mengejutkan saat bertandang ke Istanbul Basaksehir pada laga Liga Champions medio pekan.

Bukan hanya hasil akhir yang jadi sorotan, tetapi juga cara Setan Merah kebobolan lawan tim yang belum pernah mencetak gol di fase grup Liga Champions tersebut.

Baca juga: Everton Vs Man United, Solskjaer Soroti Mentalitas Skuad Setan Merah

Hal ini mengacu ke ruang menganga di lini belakang saat Harry Maguire cs maju untuk mengambil sepak pojok yang akhirnya berujung ke gol Demba Ba berlari sendirian setengah lapangan ke gawang Dean Henderson.

Hal ini menimbulkan pertanyaan besar soal kemampuan Solskjaer mengatur para personel Setan Merah, jelang perayaan dua tahun dirinya menjadi pelatih Setan Merah pada Desember nanti.

Kemurungan di Liga Champions pun dirasakan di Premier League.

Manchester United terjerembab di klasemen Liga Inggris dengan menelan kekalahan dalam setengah dari enam laga sejauh ini.

Posisi ke-15 klasemen adalah tempat asing bagi klub sekaliber Manchester United, terlebih bagi seorang pelatih yang dimodali 260 juta pound hanya dalam waktu dua tahun untuk belanja pemain.

Man United juga tengah melewati rentetan laga kandang terburuk sejak 1972. 

Termasuk musim lalu, Marcus Rashford cs tanpa kemenangan dalam enam laga terakhir di Old Trafford.

Marcus Rashford merayakan golnya pada laga pertama Grup H Liga Champions yang mempertemukan PSG vs Man United di Stade de France, Selasa (20/10/2020).AFP/ FRANCK FIFE Marcus Rashford merayakan golnya pada laga pertama Grup H Liga Champions yang mempertemukan PSG vs Man United di Stade de France, Selasa (20/10/2020).

Jika Man United kembali kalah kontra Everton pada Sabtu (7/11/2020), Setan Merah akan kalah dalam empat dari tujuh laga liga pertama mereka untuk pertama kalinya sejak 1989-1990.

Patut diingat kalau Jose Mourinho dipecat Manchester United saat timnya nyangkut di posisi keenam Liga Inggris 2018-2019.

Kendati demikian, perolehan poin Setan Merah ketika itu lebih dekat ke zona degradasi ketimbang Liverpool di puncak.

Padahal, pada musim sebelumnya, Mou membawa Man United lolos ke Liga Champions hasil finis peringkat kedua dan menjadi runner up Piala FA.

Baca juga: Istanbul Basaksehir Vs Man United, Solskjaer Sulit Terima Kekalahan

Apabila Man United mencari kemajuan dengan menunjuk Solskjaer, hal itu belum terlihat sampai sekarang.

Pada musim pertamanya, Solskjaer finish peringkat keenam, ia lalu membawa Setan Merah ke peringat ketiga musim lalu, dan kini terjerembab di posisi ke-15.

Man United duduk di peringkat ketujuh Premier League secara perolehan poin sejak Solskjaer ditunjuk menjadi pelatih permanen.

Selama periode tersebut, Setan Merah mengambil jumlah poin (78) hampir sama dengan Arsenal (75), Everton (76), dan Tottenham (80).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com