Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Pemain Jadi Tumbal Kekalahan Man United di Mata Paul Scholes

Kompas.com - 05/11/2020, 05:38 WIB
Firzie A. Idris

Penulis

KOMPAS.com - Legenda Manchester United mengkritik keras tiga pemain Manchester United dalam kekalahan mengejutkan Setan Merah dari Istanbul Basaksehir pada Kamis (5/11/2020).

Pertandingan ketiga Grup H Liga Champions Istanbul Basaksehir vs Man United tersebut berakhir dengan skor 1-2 untuk kekalahan Setan Merah.

Tuan rumah unggul dua gol terlebih dulu lewat Demba Ba (12') dan Edin Visca (40') sebelum Anthony Martial membalas, tujuh menit sebelum turun minum.

Padahal, Basaksehir tak bisa mengamankan poin atau bahkan mencatatkan satu gol pun pada kedua laga pertama mereka sebelum ini.

Paul Scholes secara khusus menunjuk Dean Henderson dan Nemanja Matic yang tak bisa mencegah Demba Ba mencetak gol pembuka laga pada menit ke-12.

Pertahanan Man United menghilang dengan kesemuanya maju untuk sepak pojok.

Demba Ba mendapat hampir setengah lapangan untuk dirinya sendiri sebelum ia menaklukkan kiper Dean Henderson.

Baca juga: Istanbul Basaksehir Vs Man United, Setan Merah Tak Berdaya di Turki

Di mata Scholes, Henderson seharusnya bisa melihat bahaya yang mengintai dan meminta Nemanja Matic untuk mengambil posisi lebih ke dalam dan menjaga pemain berusia 35 tahun tersebut.

"Apa yang terjadi seperti di komik-komik dan sungguh patut ditertawakan," ujarnya saat tampil sebagai pandit di BT Sport.

"Normalnya, sebelum setiap laga, Anda punya pemain-pemain untuk menjaga garis tengah lapangan pada situasi sepak pojok."

"Kami tak punya pemain dalam jarak 20 yard (18,2 meter) dari penyerang tengah mereka. Dean Henderson harus bisa melihat itu juga."

"Tentu saja, seseorang harus mengemban tanggung jawab."

"Matic juga, Anda mau bilang seorang pemain berpengalaman seperti dia tak bisa melihat apa yang terjadi 20 yard di belakang dia? Kenapa dia tak dijaga sementara Matich juga tak bisa berlari?"

"Ia punya jarak 20 yard untuk dikejar, tak ada kesempatan dalam 1 juta tahun Matic bisa mengejarnya."

Baca juga: Soal Melatih di Inggris Lagi dan Tangani Man United, Pochettino Tak Tutup Pintu

Selain itu, Scholes juga memberikan kritik kepada penyerang tengah Anthony Martial.

Kendati mencetak gol, Scholes mengamati bahwa pergerakan penyerang asal Perancis itu masih lah sangat kurang pada laga ini.

"Pergerakan dari para penyerang hampir tidak ada," tutur Scholes lagi.

"Anthony Martial, berapa kali saya lihat dia hanya diam saja tidak berbuat apa-apa di antara kedua bek tengah saat para gelandang Man United tengah menguasai bola."

"Saya fans besar Martial tetapi saya sering melihat dia hanya berjalan. Sebagai penyerang tengah, ia sadar harus melakukan pergerakan apabila ingin mencetak gol."

"Sesekali, Anda harus bergerak apabila ingin mencetak gol."

"Anda tak bisa hanya jalan-jalan saja di antara kedua bek tengah tanpa melakukan apa-apa."

"Ketika lapangan tengah mendapatkan bola, saya lihat dia berjalan. Marcus Rashford turun ke belakang demi mendapatkan bola tetapi itu bukan kekuatannya," lanjut Scholes.

"Terkadang, pemain berpengalaman seperti Matic harus memberitahu mereka. Seolah-olah mereka perlu dilatih dalam pertandingan."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Persebaya Vs Bali United, Teco Minta Bali Kerja Keras

Persebaya Vs Bali United, Teco Minta Bali Kerja Keras

Liga Indonesia
Arsenal Vs Chelsea, Arteta Salut dengan Pochettino

Arsenal Vs Chelsea, Arteta Salut dengan Pochettino

Liga Inggris
Persebaya Vs Bali United, Mental Kuat Bajul Ijo

Persebaya Vs Bali United, Mental Kuat Bajul Ijo

Liga Indonesia
Klasemen Liga Italia: Inter Scudetto, Jauhi Milan dan Juventus

Klasemen Liga Italia: Inter Scudetto, Jauhi Milan dan Juventus

Liga Italia
Fakta Menarik Korsel, Lawan Timnas U23 Indonesia di Perempat Final Piala Asia U23

Fakta Menarik Korsel, Lawan Timnas U23 Indonesia di Perempat Final Piala Asia U23

Liga Indonesia
Babak Akhir Ten Hag di Man United, Disebut Tidak Ada Jalan Kembali

Babak Akhir Ten Hag di Man United, Disebut Tidak Ada Jalan Kembali

Liga Inggris
Respons Pemain Persib Usai Ikuti 'Kelas' VAR Liga 1

Respons Pemain Persib Usai Ikuti "Kelas" VAR Liga 1

Liga Indonesia
Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Liga Indonesia
Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Liga Italia
Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Timnas Indonesia
Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Timnas Indonesia
Inter Juara Serie A, 'Demonismo', dan Karya Master Transfer Marotta

Inter Juara Serie A, "Demonismo", dan Karya Master Transfer Marotta

Liga Italia
Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi 'Superpower' di Asia

Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi "Superpower" di Asia

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com