Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai-ramai Membedah Lapangan Tengah Manchester United

Kompas.com - 02/11/2020, 19:00 WIB
Firzie A. Idris

Penulis

KOMPAS.com - Kekalahan 0-1 Manchester United dan Arsenal pada Minggu (1/11/2020) mengundang perhatian kepada kinerja para pemain lapangan tengah di skema pelatih Ole Gunnar Solskjaer.

Manchester United tumbang dari gol penalti babak kedua Pierre-Emerick Aubameyang pada laga lanjutan Liga Inggris di Stadion Old Trafford.

Ini menjadi kali pertama Man United kalah saat menjamu Arsenal dalam 14 tahun terakhir.

Hasil tersebut juga membuat pasukan Setan Merah hanya mengambil tujuh poin dari enam laga musim ini.

Kritik keras datang kepada para pemain tengah Setan Merah dan pelatih Ole Gunnar Solskjaer yang memainkan 4-4-2 diamond pada laga tersebut.

Baca juga: 4 Fakta Man United Vs Arsenal, Aubameyang Benamkan Setan Merah di Old Trafford

"United berpikir telah menemukan solusi untuk mengakomodasi enam gelandang yang mereka milki dengan bermain dalam sebuah formasi berlian," ujar mantan kapten Setan Merah, Gary Neville.

"Solskjaer mengira ia telah menemukan sistem tersebut saat melawan RB Leipzig pada medio pekan. Namun, tak semudah itu. Lapangan di Old Trafford besar."

Neville mengatakan bahwa Man United menjadi "tidak memiliki keseimbangan."

"Terutama di kanan, saya pikir Scott McTominay tak bakal bisa bekerja di sana," lanjutnya.

"Dia mengganti formasi pada tengah babak dan kondisinya menjadi lebih baik tetapi ada masalah besar dalam kepercayaan diri para pemain dan minimnya urgensi."

Membanjirnya opsi di tengah lapangan menjadi salah satu hal yang menarik perhatian Neville.

Baca juga: Pengakuan Dosa Paul Pogba Usai Jadi Biang Kekalahan Man United

Man United kini memiliki enam gelandang sentral dalam diri Bruno Fernandes, Paul Pogba, Scott McTominay, Nemanja Matic, Fred, dan pembelian anyar Donny Van de Beek.

"Ole terpaksa memainkan sistem berlian. Saya pikir ada elemen yang membuatnya berpikir bahwa empat pemain dalam diamond akan bekerja setelah kemenangan pada medio pekan," tuturnya.

"Namun, baru lima menit berselang dan terlihat McTominay tak nyaman di sisi kanan."

"Seorang pemain di posisi tersebut harus bisa bergerak melebar."

"Aaron Wan-Bissaka kikuk di sisi kanan lebar. Namun, Anda harus menemukan keseimbangan dan hal itu yang menjadi masalah besar bagi United di sisi kanan," ujar mantan bek kanan tersebut.

"Mengubah sistem, pemain - memiliki banyak personel di satu posisi dan tidak untuk lainnya - adalah masalah besar," ujarnya.

Hal serupa juga dikatakan pengamat taktik Michael Cox, yang mengutarakan bahwa komitmen Solskjaer untuk memainkan seorang "nomor 10" dalam diri Bruno Fernandes menciptakan masalah tersendiri.

Terutama pada saat bersamaan lawan mereka, Arsenal, memutuskan untuk pisah jalan sama sekali dari seorang "nomor 10" dalam diri Mesut Oezil.

"Sederhananya, United berupaya menciptakan peluang lewat kecerdasan individu, Arsenal berupaya menciptakannya lewat struktur. Laga pada hari itu menunjukkan pebedaan pendekatan keduanya," tulis Cox di The Athletic.

Baca juga: Alasan Solskjaer Kerap Cadangkan Donny van de Beek di Man United

Menurut pendiri situs Zonal Marking tersebut, hal ini menciptakan masalah ketika pemain bersangkutan tak merumput secara maksimal.

Hal ini terlihat saat Bruno Fernandes tampil jauh dari prima kontra Arsenal.

"Jika ia tak terlibat, tim terlihat rusak, terpisah-pisah, dan kekurangan kohesi," tulis pengarang buku The Mixer (2017) yang mengulik soal evolusi taktik di Premier League tersebut.

Satu masalah lain yang diciptakan dengan terlalu mengandalkan Fernandes sebagai nomor 10 adalah efek turunan yang diciptakan ke pamin lain.

Paul Pogba terpaksa bermain lebih dalam sebagai "nomor 8" atau ditempatkan di sisi kiri 4-2-3-1, posisi yang menyebabkannya melakukan blunder dengan menjatuhkan Hector Bellerin di kotak terlarang.

Hal ini juga berarti Donny van de Beek tak mendapat tempat di tim utama.

Gelandang Manchester United, Donny van de Beek, memeluk Juan Mata usai gelandang asal Spanyol tersebut mencetak gol kedua Setan Merah pada laga Piala Liga Inggris kontra Brighton pada Kamis (1/10/2020) dini hari WIB.AFP/Andy Rain Gelandang Manchester United, Donny van de Beek, memeluk Juan Mata usai gelandang asal Spanyol tersebut mencetak gol kedua Setan Merah pada laga Piala Liga Inggris kontra Brighton pada Kamis (1/10/2020) dini hari WIB.

Van de Beek hanya bermain tiga kali sebagai starter sejak datang dari Ajax Amsterdam.

Baca juga: Scott McTominay: Donny Van de Beek Akan Segera Bersinar di Man United

Ketiga penampilan tersebut datang saat Bruno Fernandes absen dari starting eleven tim.

"Solskjaer tampak melihat mereka mutlak secara eksklusif, yang secara historis kerap terjadi dengan para pemain 'nomor 10' lain," tulisnya.

Cox juga mencatat bahwa dua kemenangan Setan Merah musim ini, laga tandang kontra Brighton dan Newcastle United, diwarnai oleh gol-gol Fernandes.

"Jika ia terlibat, United adalah tim bagus. Jika tidak dapat memengaruhi pertandingan, United tidak bagus," tulisnya lagi.

Sementara, Dominic Booth, kolumnis dari Manchester Evening News mengatakan bahwa kesetiaan Solskjaer terhadap Paul Pogba patut dipertanyakan.

"Ia tetap setia kepada Pogba ketimbang banyak orang lain, terutama jika kita ingat komentarnya terkait transfer ke Real Madrid," tulis Booth.

Keputusan Setan Merah memberikan perpanjangan kontrak satu tahun kepada sang pemain pun dipertanyakan.

"Solskjaer tak pernah sekali pun mengkritik sang gelandang. Itu bukan sifat dia."

"Pogba pernah dikeluarkand ari tim beberapa kali, tetapi kini kesetiaan Solskjaer kepada sang pemain menghadapi pemeriksaan besar," ujarnya.

"United punya pengganti ideal dalam diri Van de Beek. Berapa lama Pogba bisa terus bermain jauh dari harapan dengan berseragam merah?"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com