SAMARINDA, KOMPAS.com - Perasaan Manajer Borneo FC, Farid Abubakar, campur aduk saat mengetahui rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Rabu (28/10/2020) malam, memutuskan menunda kompetisi sepak bola hingga tahun depan, 2021.
Di satu sisi, ada kelegaan karena ada kejelasan mengenai nasib Liga 1 2020. Namun, di sisi lain, penundaan ini jelas menciptakan masalah baru yang butuh untuk dipikirkan.
"Alhamdulillah sudah ada kejelasan, tahun ini dipastikan tidak ada," kata Farid kepada Kompas.com.
Penundaan berlarut-larut ini berdampak pada neraca keuangan tim dan diakui Borneo FC merugi cukup besar karenanya.
Baca juga: Liga 1 Ditunda sampai Awal 2021, Persib Minta Tanggal Pasti
Farid Abubakar tidak merinci besarnya kerugian, yang pasti bisa diperkirakan dari kembali aktifnya Borneo FC mendatangkan pelatih papan atas Mario Gomez lengkap dengan pelatih fisiknya Marcos Gonzales.
Belum lagi selama ini tim juga rutin mengeluarkan biaya operasional, seperti pembayaran gaji pemain dan staf secara tepat waktu.
Karena itu, sampai saat ini kondisi tim tetap adem ayem saja.
Padahal, selama ini tim tidak mendapatkan pendapatan yang cukup untuk menutupi pengeluaran tersebut karena Liga 1 2020 dihentikan.
Baca juga: Liga 1 Ditunda Lagi, Manajemen Persib Pastikan Kontrak Pemain dan Sponsor Aman
Farid Abubakar pun berharap PSSI bisa mengulurkan tangan untuk meringankan klub, dengan membuat kebijakan pendukung, utamanya memenuhi janji pembayaran subsidi atau hak komersial.
"Klub mengalami kerugian yang cukup besar sebagai induk sepak bola Indonesia, harapan besar PSSI bisa membantu klub-klub yang sedang mengalami kesulitan ini," tuturnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.